.57. 화

2.3K 202 4
                                    

"Eungggghhhh....".

Chenle melenguh merasakan pening yang amat sangat dia rasakan pada kepalanya.Apa yang sudah terjadi tadi malam?Bagaimana dia bisa ada dikamarnya saat ini?Seingatnya Chenle berada di sebuah warung kaki lima setelah Jisung mengantarnya pulang kemarin.

"Kau sudah bangun?".Mark datang dengan nampan berisi sup tauge dan obat pengar untuk menetralkan keadaan Putrinya yang semalam pulang dengan keadaan mabuk yang cukup parah.

"Makanlah...".Mark kini sudah duduk ditepi ranjang sang anak.

"Apa yang terjadi semalam?Bagaimana caranya aku bisa pulang?".

"Kau mabuk parah sampai pingsan dikenai itu...Untung saja pemilik kedai berhasil menghubungi pamanmu jika tidak aku tak tau apa yang akan terjadi padamu".

"Jadi Uncle yang menjemputku pulang?".

"Ya maka dari itu bersyukurlah...Jika Aku tau ibumu yang dia telpon kau fikir bagaimana nasibmu sekarang".Chenle sedikit meringis takut.Mark menghela nafasnya.

"Apa yang sebenarnya kau pikirkan hingga membuatmu mabuk parah semalam?Kau taukan setidak sukanya ibumu melihatmu meminum minuman seperti itu?Jangankan dirimu...Kau selalu tau apa yang selalu terjadi padaku jika aku minum meskipun hanya sebagai formalitas saat bertemu dengan kolega".Gumam Mark sambil memperhatikan Chenle yang mulai menyiapkan sup yang Taeyong buat.

"Jika kau merasa stress dengan kuliahmu tidak ada salahnya Jika kau memang ingin istirahat sebentar.Kami berdua (maksudnya mark dan Haechan)Tidak pernah memaksamu untuk memaksakan diri seperti itu".Kepala Chenle menunduk dibuatnya.

"Aku baik baik saja Appa...Maafkan Aku...".Lirih Chenle merasa bersalah.

"Jangan anggap aku sebagai orang asing...Aku ayahmu Chenle-ya...Jika memang ada sesuatu yang mengganggu fikiran mu berceritalah pada kami".Tanpa Mark sadari bibir Chenle sudah bergetar menahan air matanya.Apa dirinya sanggup menyakiti hati kedua malaikatnya jika dirinya memilih egois?

"Untung saja ibumu sudah terlelap semalam jika dia tau kau pulang dengan keadaan yang acak acakan seperti kemarin dia akan memarahimu habis habisan...Setelah memakan sup dan pereda pengar segeralah bersihkan dirimu dan turun untuk sarapan".Chenle menganggukan kepalanya yang masih tertunduk untuk menyembunyikan air matanya.

"Yasudah...Appa akan menunggumu dibawah".Mark pun keluar dari dalam kamar Chenle meninggalkan Chenle yang saat ini sudah menangis sambil memaksakan dirinya menghabiskan sup yang mark berikan padanya.

Mark mengernyit terheran melihat Ayah dan istrinya kini berkutat dengan alat masak menggantikan sang ibu.Kemana Taeyong?Bukankah tadi Taeyong masih berada disana sebelum dirinya menghampiri Chenle.

"Dad...".Jaehyun langsung kembalikan badannya begitu Mark memanggilnya.

"Kau butuh sesuatu Mark?".Mark menggeleng.

"Dimana Mommy?Kenapa Daddy yang memasak?".

"Mommy-mu sedang bersama Jeno di ruang tengah".Jawaban Jaehyun semakin membuat kening Mark mengerut.

"tadi...Saat Jeno terbangun tiba tiba saja dia memeluk Mommy dengan murung aku melihat mereka sedikit berbicara sebelum akhirnya Mommy meminta Daddy untuk menggantikannya".Tambah Haechan seakan mengerti.

"Wae?Apa dia dan Jaemin bertengkar?".Haechan menggeleng sedangkan Jaehyun hanya menatapnya menyiratkan sesuatu.

Kernyitan kening penuh tanda tanya kini beralih pada Haechan saat melihat suaminya menghela nafas sembari menggelengkan kepala ketika dirinya berlalu pergi sepertinya Mark ingin menghampiri ibu mertuanya bersama Jeno.

'J '  [END]✔Where stories live. Discover now