Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.
[The Park Family-Hajeongwoo]
___
Jeongwoo terbangun dari tidurnya, ia menepuk sisi di sampingnya dan tak merasakan ada Haruto disana. Ia terduduk di kasurnya lalu mearih ponselnya di nakas.
Ia membuka ruang percakapannya, ada pesan yang di tinggalkan dari Haruto.
🦋Haruto🦋
|aku pulang dulu
|ada rapat mendadak
|love you wolfie ♡
Read 07.45
Jeongwoo melempar ponselnya asal, kesal karna Haruto yang pulang tanpa membangunkan nya. Ia menyibak selimutnya lalu bangkit dan keluar dari kamarnya.
Kaki jenjangnya membawa Jeongwoo menuruni tangga menuju dapur. Disana ada Jihoon yang sedang memasak dengan Junkyu yang memeluknya dari belakang, sibuk menciumi leher Jihoon.
"Ew, get a room you two!" sindir Jeongwoo.
Jihoon dan Junkyu menoleh, Jihoon sontak melepas pelukannya membuat Junkyu mengerang kesal. Jeongwoo duduk di pantry dapur sambil bertopang dagu, ia menatap pasangan itu bergantian.
"S-sudah bangun? Bagaimana tidur mu?" tanya Jihoon membuka topik.
"Nyenyak, kakak sendiri bagaimana? Sepertinya semalam menyenangkan ya?" goda Jeongwoo.
"M-maksudmu?"
"Ya ya, kaos kebesaran, tanda ruam merah dan keunguan di sekitar belikat dan leher, lalu bibir bengkak.. Sepertinya kalian berdua semalam habis bersenang-senang" goda Jeongwoo.
Wajah Jihoon merona total, bahkan telinganya pun ikut memerah. Ia baru sadar keadaannya masih berantakan sisa olahraga malam dengan Junkyu.
"Kau juga akan merasakannya nanti, iya kan Ji?" ucap Junkyu mengendus leher Jihoon.
"Yak! Ish ada Jeongwoo!!" omel Jihoon mendorong badan Junkyu.
Junkyu cemberut.
Jeongwoo menggelengkan kepalanya geli, membayangkan melakukan olahraga dengan Haruto bisa membuatnya gila nanti. Astaga, otaknya tercemar pagi-pagi begini.
"Haruto sudah pulang ya?" tanya Jeongwoo.
"Iya, dia tidak membangunkan mu?" tanya Jihoon seraya menyajikan sarapan.
"Dia meninggalkan pesan, huh! Padahal tinggal bangunkan sebentar kan bisa!" gerutunya.
"Dia buru-buru sepertinya, mungkin sepenting itu" balas Jihoon.
Jeongwoo mendengus lalu menyuap sarapannya. "Haruto berencana memajukan tanggal pernikahan kami"
"OHOK!" Junkyu tersedak, sontak menyemburkan kopinya.
"Kok tiba-tiba? Mendadak sekali astaga" ucapnya mengelap bibirnya.
"Entah lah, dia yang ingin, aku sih ikut saja bagaimana bagusnya"
