BAB 08: HOLIDAY's

858 134 28
                                    

Vote dan komen nya ya..

~ Happy Reading ~




🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘





Lima hari setelah kesembuhan Jeffrian, lelaki itu berniat mengajak Roseline jalan-jalan atau yang lebih kerennya disebut 'ngedate'. Dan kebetulan hari ini weekend, tadinya lelaki itu punya rencana mengajak Roseline hangout ke puncak dan menginap satu malam disana. Tapi dia tidak yakin Roseline mau menerima ajakannya.

Pacarnya itu kan sangat sulit di luluhkan hati dan ego nya. 

Tapi tenang. Jeffrian masih punya banyak cara untuk membawa Roseline berlibur bersamanya. Kali ini dia tidak akan pantang menyerah.

Sesuai rencana, dia akan berkunjung ke rumah Roseline pagi-pagi sekali. Dan saat ini dia sudah sampai di depan rumah Roseline walaupun jam masih sangat pagi. Bahkan belum ada jam tujuh pagi. 

Jeffrian mencoba menghubungi Roseline tapi tidak diangkat-angkat. Di panggilan yang ke-sepuluh akhirnya Roseline menjawab panggilannya, walaupun dengan sapaan yang tidak ramah sama sekali.

"Apaan sih? Ganggu orang tidur." cewek itu terdengar menggerutu kesal dengan suara serak khas bangun tidur.

"Keluar dong. Aku udah di depan nih. Bukain gerbang nya."

"Bodo amat. Manjat aja kalau bisa."

"Yakin nih? Aku bisa aja manjat pagar terus bobol rumah kamu. Tapi nanti kalau aku di keroyok warga karena dikira maling gimana? Mau pacarnya babak belur terus jelek?"

"Ya udah, takdir lo lagi jelek berarti." ucap Roseline. "Udah ya. Gue mau lanjut tidur." kata nya lagi.

"Sayang, aku serius ih! Bukain pagarnya dulu. Aku bawa sarapan enak loh."

Jeffrian bisa mendengar omelan Roseline sebelum cewek itu mematikan sambungannya. Lelaki itu mendengus sebal. Dilihatnya sekeliling komplek dan ternyata belum banyak orang yang lalu-lalang.

"Demi pacar gue rela panjar pagar." ujar nya.

Baru saja berancang-ancang untuk manjat pagar, tiba-tiba pintu rumah terbuka dan memperlihatkan sosok Roseline yang masih kusut dengan penampilan acak-acakan sedang berjalan ke arah pagar.

"Untung aja aku belum jadi manjat pagar." ucap Jeffrian lega.

Roseline tidak menanggapinya, cewek itu membuka gembok pagar lalu menariknya sampai terbuka dan muat untuk di masuki Jeffrian. "Ngapain sih? Ini weekend loh. Masa lo mau ngerecokin gue juga sih di hari libur kayak gini." Roseline mengoceh kesal.

Jeffrian mendorong tubuh Roseline dan menutup pagarnya kembali. "Jangan marah-marah di luar. Nggak enak dilihat tetangga nanti dikiranya drama rumah tangga. Kita kan pasangan harmonis, hehe.."

"Gue baru banget bangun tidur ya, Jeffrian. Belum cuci muka, belum sikat gigi, bahkan gue belum ngerapihin kamar gara-gara lo yang nggak sabaran banget."

Jeffrian tersenyum tipis lalu memajukan wajahnya untuk mengecup singkat bibir Roseline yang tidak terpoles apapun tapi masih terasa kenyal layaknya jeli. "Biar kamu nggak ngoceh mulu." katanya sambil menyengir.

Kedua mata Roseline melotot nyalang. "ANJING!" seru nya sambil mengumpat kasar.

"Bu Eline ngomongnya nggak boleh kasar. Mau aku cium lagi?" Jeffrian malah semakin memancing kemarahan pacarnya.

[8] YOU MAKE MEWhere stories live. Discover now