BAB 09: PUNCAK DATE

934 150 29
                                    

Vote dan komen nya ya..

~ Happy Reading ~



🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘



Mereka sampai di salah satu tempat dimana pedagang kaki lima berjejer rapi untuk menjual dagangannya. Jeffrian dan Roseline turun dari mobil dan jalan bergandengan menuju para pedagang itu.

"Yakin mau makan disini? Nggak di restoran aja, sayang?" tanya Jeffrian.

Roseline mengangguk. "Emang kenapa? Lo nggak terbiasa makan makanan pinggir jalan?" tanyanya.

"Nggak kok. Aku juga sering makan di pinggir jalan. Yang aku khawatirkan tuh malah kamu. Takutnya kamu nggak nyaman kalau makan disini."

"Gue nggak se-lebay itu, Jeffrian. Udah yuk cepetan, nanti keburu ramai tempatnya."

Setelah berdebat cukup sengit tentang pemilihan makanan, akhirnya mereka berdua memilih semua makanan yang mau mereka makan dan mengakibatkan meja yang ditempati mereka sangat penuh dengan berbagai macam makanan kaki lima.

"Ternyata kita memang berjodoh ya. Porsi makan aja bisa sama gini." celetuk Jeffrian sambil menyuap siomay nya.

"Kenapa? Lo mau bilang porsi makan gue kayak kuli bangunan?" tanya Roseline dengan sewot. Cewek itu mengunyah cuanki yang dipesan.

"Jujur sih aku emang kaget lihat porsi makan kamu yang mungkin aja bisa ngalahin porsi makan aku. Tapi yang bikin aku heran kenapa badan kamu nggak menandakan adanya lemak? Malah aku pikir kamu tuh cewek yang terlalu giat berdiet loh saking kurus nya." 

"Lo mau bilang gue kurus kering kekurangan gizi?!" ucap Roseline dengan kedua mata yang melotot nyalang menatap Jeffrian.

"Aduh, bukan begitu, sayangku. Meskipun kamu makan nya banyak, tapi badan kamu tetap ideal dan sama sekali nggak menandakan adanya lemak nempel." jawab Jeffrian sambil menyengir lebar.

"Berarti gue beruntung dong punya badan bagus yang nggak akan berubah padahal udah makan banyak."

"Kamu pernah cacingan ya, Yang?" tanya Jeffrian asal. Sampai membuat Roseline melotot ke arahnya. "Enak aja kalau ngomong! Gue tumbuh sehat sejak kecil ya." ucap Roseline dengan nada ketus.

"Ya maaf, kan aku cuma menduga-duga. Habisnya aku nggak pernah lihat ada perempuan makan nya banyak tapi badan nya sama sekali nggak berisi." ucap Jeffrian sambil menatap bentuk tubuh Roseline dengan seksama. Lelaki itu mendekatkan wajah nya ke wajah Roseline lalu berbisik. "Kecuali dada kamu. Kayaknya lemak nya nyangkut semua di dada kamu ya, sayang." kata nya dengan menyeringai menggoda Roseline.

Perempuan berambut cokelat keemasan itu hampir saja meninju wajah tampan Jeffrian kalau saja dia tidak ingat sedang dimana mereka saat ini.

"Mulut lo! Mulut lo benar-benar tercipta buat ngomong hal-hal nggak penting, Jeffrian sialan!"

"Jangan malu, sayang. Kan aku udah lihat semuanya. Atau setelah ini kamu mau kasih izin aku buat lihat nen—" ucapan Jeffrian mendadak terputus saat Roseline menarik bibir Jeffrian sampai membuat lelaki itu memekik kesakitan.

"Stupid bastard! Gue benci banget sama lo, Jeffrian!"

"Aww!! Yang, sakit banget. Bibir seksi aku nanti dower, terus kamu jadi nggak mau ciuman lagi sama aku nanti."

Roseline tak lagi berniat menanggapi tingkah laku Jeffrian yang hanya menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan jantung dan tensi darah nya. Perempuan itu menyeruput es teh solo nya lalu kembali menyibukkan diri menyuap sate padang pesanannya. Cuanki nya tadi sudah ludes tanpa sisa. Dia menatap Jeffrian yang tengah sibuk mengunyah soto madura nya setelah menghabiskan siomay nya dalam hitungan menit.

[8] YOU MAKE MEWhere stories live. Discover now