Strange feeling

1.9K 222 19
                                    

*Splas

"Uhuk... Uhuk..." Gadis itu akhirnya tersadar setelah sang majikan menyiram segelas air dingin padanya.

"Sudah waktunya kau bangun, Maid-chan." Sana berjongkok dihadapan gadis yang baru saja sadar.

"Dimana ini...?" Tanya gadis itu ketakutan. Kedua tangannya masih dalam posisi terantai pada dinding, bedanya ia bisa melihat seluk beluk ruangan ini.

Dimana berbagai jenis alat untuk menghukum tergantung rapih pada dinding.

"Kau berada di ruang rahasia ku. Dimana hanya aku yang mengetahuinya." Sana mengulurkan tangannya, Dahyun pun reflek memejamkan matanya.

"Jangan takut, hukuman mu sudah berakhir. Aku tidak akan memukul mu lagi. Kecuali jika kau melakukan sesuatu yang tidak ku sukai." Ucap Sana mengelus lembut kepala Dahyun.

Selang beberapa menit, suara gemuruh dari perut gadis itu membuat Sana menyunggingkan senyum.

"Ah aku ingat belum memberimu makan sejak kemarin."

Tidak butuh waktu lama Sana pergi mengambil semangkuk penuh berbagai macam buah. Lalu kembali berjongkok dihadapan Dahyun.

"Kau mau ini?" Sana menunjukan buah ceri dihadapan Dahyun.

Terlihat jelas jika gadis itu sedang menelan salivanya melihat buah yang menggiurkan.

"Makan lah."

Sana tidak berniat untuk menyuapi Dahyun, wanita itu hanya meletakan beberapa buah berry pada telapak tangannya lalu menyodorkan nya di depan wajah gadis itu. Seperti memberi pakan hewan peliharaannya.

Awalnya Dahyun sempat ragu untuk memakannya namun rasa lapar tidak dapat menahannya lebih lama dan akhirnya ia memakan semua buah yang berada di tangan Sana dengan lahap.

Senyum puas terukir indah di bibir Sana, melihat Dahyun makan dengan rakusnya hingga tangannya ikut kotor dan lengket.

"Lihatlah kekacauan yang kau buat. Kau harus membersihkannya."

Sana menyodorkan telapak tangannya di depan bibir Dahyun. Gadis itu pun mulai menjilati telapak tangan tuanya, melewati sela-sela jari lalu mengulum jarinya satu persatu.

Sana menggigit bibirnya, benda lunak yang tengah menari-nari pada permukaan kulit tangannya itu membuatnya sedikit gila.

Apalagi ketika melihat merahnya bibir Dahyun akibat buah raspberry yang dimakannya meningkatkan nafsunya untuk mencicipi gadis itu.

"Sudah cukup." Sana menarik kembali lengannya.

"N-nona bolehkah aku makan lagi? Aku masih lapar."

Mendengar hal itu, dalam benak Sana terlintas hal gila lainnya. "Jika kau mau, kau harus mengambilnya dariku."

Sana dengan sengaja menggigit separuh strawberry lalu separuhnya lagi diapit menggunakan bibirnya. "Ambilah."

*Glup

Dahyun memiringkan wajahnya perlahan menuju buah Strawberry yang berada pada bibir majikannya. Menggigit ujung buah itu hingga bibir mereka saling bersentuhan.

Rasa manis yang dikeluarkan buah itu merangsang Dahyun untuk menghabiskan strawberry yang ada di sela bibir majikannya.

"Hmnn mnhh..." Sana sungguh menikmati sentuhan bibir ranum Dahyun.

"Maaf atas kelancangan ku." Ucap Dahyun sebelum melesatkan lidahnya masuk kedalam mulut Sana.

"Hmmm! Hngg!" Wanita itu begitu shock ketika Dahyun dengan liarnya menjelajahi isi mulutnya hanya untuk mendapatkan setengah potongan strawberry nya.

MY MISTRESS (SAIDA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang