7. Taeyong the Explorer

745 73 14
                                    

Maaf bila ada typo(s)

Jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan spam komentar

Happy Reading, Enjoy

.

.

.

.

.

7. Taeyong Sang Penjelajah

"Hey putri tidur ayo bangun, ini sudah hampir sore. Katanya merindukanku, tapi kenapa tidak mau bangun?. Cantik ayo bukan matanya, aku mau masak makanan istimewwa untukmu. Sayang memangnya tidak lelah tidur terus seharian"

Dalam tidur damainya Jennie bisa merasakan sebuah tangan besar menusuk memainkan pipi bulatnya. Ia juga berulang kali mendengar sebuah suara lembut seorang pria memanggil dirinya dengan panggilan sayang. Tidak terlewatkan aroma maskulin dari pria tersebut menguar menusuk indra penciumannya.

Dengan mata yang masih setengah mengantuk dan perasaan terpaksa, Jennie latas membuka kelopak matanya. Pemandangan pertama yang Jennie temukan setelah berhasil membuka mata adalah wajah tersenyum Taeyong. Wajah dari pria yang selama ini hadir dalam mimpi Jennie karena telalu merindukannya. Seolah mendukung asumsi Jennie jika yang dilihatnya saat ini hanyalah bunga tidur, Taeyong sama sekali tidak bergerak ataupun mengedipkan mata tajamnya.

"Hello my cutie pie. Akhirnya kau bangun juga, aku sudah menunggumu dari setengah jam lalu. Bagaimana tidurmu, nyenyak?. Maafkan aku yang mengganggu waktu tidurmu tapi kau harus segera bangun lalu mandi dan makan malam" Jennie tak menjawab, ia masih sibuk menetralkan keterkejutannya dan mencoba menelisik banyangan wajah Taeyong.

"Apa seperti ini caramu mengobati rinduku?. Setelah datang dalam mimpi sekarang kau membuatku berhalusinasi" Taeyong diam membisu mendengar penuturan Jennie yang sarat akan kesedihan. Bibirnya terlalu kelu dan tenggorokannya tercekat tak mampu sekedar untuk menyakinkan Jennie.

"Kenapa semuanya terasa begitu nyata?. Sentuhanmu, suaramu, bahkan aroma tubuhmu sungguh membuatku gila. Kalau kau hanya bayangan semu, pergilah aku tidak mau melihatmu. Biarkan aku tetap tidur seorang diri seperti sebelumnya" lirih Jennie yang kemudian kembali memejamkan mata.

"Sayang kau tidak sedang bermimpi atau berhalusinasi, ini aku Taeyong kekasihmu. Maafkan aku karena sudah mengingkari janji kita. Maaf karena aku datang terlambat dan maaf karena sudah mengabaikanmu. Maafkan aku" sesal Taeyong seraya merapikan anak rambut Jennie yang menutupi wajah cantik wanitanya.

Jennie tak menggubris perkataan Taeyong. Ia tetap bersikeras memejamkan matanya dan menganggap suara tadi hanya halusinasi semata. Melihat dahi Jennie yang membentuk kerutan gelombang tangan Taeyong otomatis terulur dan memijatnya secara berkala sampai kembali datar.

Setelah dirasa cukup tenang Taeyong lantas menarik pergelangan tangan Jennie untuk bisa merasakan bentuk wajahnya. Hangat begitulah kesan pertama yang Jennie rasakan saat kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit milik Taeyong. Jemari tangan Jennie bergerak agresif meraba tiap sisi wajah Taeyong, mencari luka berbentuk mawar yang hanya dimiliki kekasihnya.

"Bukankah itu terlalu nyata untuk kau sebut mimpi?. Ruby-a ini aku Lee Taeyong kekasih tampanmu" ujar Taeyong ketika Jennie berhasil menemukan apa yang dicarinya. Luka semasa Taeyong kecil tersebut menjadi satu pertanda yang dapat Jennie yakini ditengah rasa dilema menguasai hati.

"I miss you so bad pretty girl. I miss you. I miss you. I miss you" ungkap Taeyong dengan nada suara menggemaskan dan bibir mengerucut.

Seketika itu Jennie langsung membuka kedua kelopak matanya dan menerjang kuat kearah tubuh Taeyong. Dipeluknya leher sang kekasih erat-erat sampai tak ada lagi jarak yang memisahkan mereka. Sebuah definisi dari 'aku rindu, mau peluk kamu lama, lama, lama'.

EPILOGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang