.
BBB fanfic
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sebuah rahasia yang sudah tersimpan rapat selama tujuh tahun perlahan-lahan akan terbuka.
Membuat mereka semua mengingat masa lalu mereka yang kelam.
.
.
.
.
Warning:Blood,ada adegan kekerasan,K...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-----
Ice sedari tadi celingak-celinguk mencari keberadaan Halilintar, kakak nya. Sudah lima menit yang lalu dirinya menunggu di depan gerbang sekolah, jujur Ice adalah orang yang paling malas menunggu tapi karena orang yang ia tunggu merupakan sang kakak yang sudah lama tidak ia jumpai akhirnya Ice hanya dapat menguap sambil menyenderkan punggungnya ke tembok.
"Orang sabar pantatnya lebar" gumam Ice mengingat ucapan ngawur bin sesat Blaze. Keadaan sekolah sudah mulai sepi dan murid-murid sudah pulang ke rumah masing-masing, kecuali beberapa murid yang masih memiliki kegiatan di sekolah.
Tiba-tiba sebuah tepukan mendarat di pundaknya, pelakunya tak lain dan tak bukan adalah orang yang sudah ia tunggu dari tadi. "Sorry, tadi Halilintar ada urusan sebentar," ucap Reverse yang sudah mengendalikan tubuh Halilintar.
Ice menatap Reverse berbinar mengabaikan alasan keterlambatan sang kakak beberapa menit yang lalu. Penyuka boneka paus itu lalu menarik tangan Reverse. "Ayo kak, jajan!," seru Ice riang. Reverse yang di tarik Ice hanya menghela napas namun tak lama kemudian ia tersenyum tipis.
Kedua kakak beradik itu lalu pergi ke sebuah bazar dengan beberapa permainan yang ada di pasar malam yang sedang diadakan tak jauh dari sekolah mereka. Mata Ice berbinar senang saat sebuah gerobak es krim masuk kedalam indra pengelihatan nya. "Kak Rev itu!" tunjuk nya menarik Reverse.
"Pak! Es krim vanila nya tiga!," seru Ice setelah membaca menu sementara Reverse membulatkan matanya pasrah. "Sama es krim mint nya satu pak" sambung Reverse, sang penjual es krim tersenyum, "okay dik!."
Sang penjual es krim mulai mengambil cone es krim. Setelah keempat pesanan nya kelar ia memberikan es krim tersebut pada Reverse dan Ice. "Ini pak uang nya, ambil aja kembaliannya" ucap Reverse memberikan uang yang nominalnya jauh dari total harga es krim. Sang penjual terkejut, "Alhamdulillah nak... Makasih..." ucapnya senang.
Setelah pamit mereka lalu mendudukkan diri di salah satu kursi yang telah disediakan. "Semoga nanti Halilintar gak ngamuk pas tau dompet nya menipis" gumam Reverse membayangkan reaksi sang pemilik tubuh jika tau dompet miliknya hampir ludes.
"Nyammm~... Sedap..." gumam Ice nikmat sambil mengunyah es krim vanila miliknya. "Enak?" tanya Reverse menatap Ice yang hanya membalas anggukan kepala, "enak! Aku udah lama gak makan es krim soalnya, makasih kak!" ujar Ice tersenyum manis dengan beberapa sisa es krim yang menempel di kedua sisi mulutnya.
"Iyalah, orang kamu doyan makan, dan lagi, perasaan baru tiga hari yang lalu kamu kan makan es krim!" ucap Reverse menatap tajam Ice yang tengah memakan es krim terakhirnya, cepat sekali.