pembohong

1.2K 34 2
                                    

Sunyi~
Hanya ada suara Elektrokardiograf (alat pendeteksi denyut jantung).
Megumi sedang tertidur di dada bidang seorang pasien.
Bukan tertidur melainkan hanya ingin tidur tiduran di sana .

Sesekali Megumi melirik pasien yg penuh dengan alat bantu nafas itu.
Menghela nafas panjang kemudian megumi mulai bicara

"Oii , bangun.
Kenapa dengan diri mu ini? Apa kau sangat membenciku? Hingga kau tidak membukakan matamu?"
"Bangun "
Perintah Megumi kepada pasien yg tidak lain adalah sukuna.

Sukuna mengalami kecelakaan saat ia ingin melihat pertandingan besboal megumi.
Sudah 6 bulan kejadian itu berlalu tapi sukuna tidak kunjung membuka kan matanya .

"Oii sukuna " panggil Megumi sekali lagi dengan nada yg menahan air matanya.
"Aku belum jawab pertanyaan mu loh, bangunlah kemudian aku akan memberi tahu mu"

"Kumohon ..." Sekarang air mata Megumi pun lolos keluar,tak sanggup menahan bendungan air matanya.
Megumi sekarang terlihat sangat rapuh.

Perlahan Megumi mendekati bibirnya ke telinga sukuna.
Membisikkan sesuatu, sebuah jawaban yg selalu sukuna tunggu" sedari dulu.

"Aku akan jawab sekarang"ucap Megumi.
"Aku mau sukuna, aku sangat mau untuk hidup bersama mu ...kumohon Bagun lah dan jadikan aku pasangan hidup mu" .

Tidak ada respon dari tubuh sukuna.
Sukuna masih setia tidur.
Megumi pun tersenyum pahit. Dia sangat menyesal menunda-nunda jawaban nya pada sukuna. Padahal dia dari dulu memang sama² suka.

Sekarang sukuna sudah tidak bisa mendengar nya .
Ini semua salah ku ujar megumi.

Megumi memeluk tubuh sukuna setelah itu berdiri.
Saat Megumi ingin pergi. Perlahan tubuh sukuna bergerak membuat Megumi terkejut.
Megumi menggenggam tangan sukuna.
Sukuna kau bisa dengar aku??

Beberapa detik kemudian tubuh sukuna mengalami kejang².
Megumi yg melihat kondisi sukuna seperti ini langsung histeris khawatir dan memanggil dokter.

[Tubuh sukuna mengalami kejang² dikarenakan jiwa sukuna yg masih ingin kembali tetapi seakan ada jeruji besi yg menahannya untuk tetap di ruang gelap tersebut].

Singkat waktu dokter datang dan langsung memeriksa sukuna.
Kemudian menyuntikkan cairan ke dalam saluran infus  sukuna.
Sukuna kembali tenang.

Dokter menyarankan Megumi untuk pulang beristirahat.karna semenjak sukuna d rmh sakit Megumi hanya pulang sekali .
Dokter sangat salut dengan Megumi yg sangat setia menunggu sukuna yg ntah kapan bangun .kemudian dokter meninggalkan Megumi.

Megumi hanya diam.
Kembali mendekati sukuna dan ddk di sampingnya.
Merebahkan kepalanya di tangan sukuna.
"Knp kau mempermainkan ku"
Menutup mata Megumi merasakan sebuah tangan menyentuh kepalanya.

Megumi kaget dan melihat ke arah sukuna.
Sukuna sekarang membuka kan matanya. Bola mata Megumi membulat terkejut .

"Su sukuna"

"Tunggu aku akan memanggil dokter"
Saat Megumi akan pergi sukuna memegang tangan Megumi , bersyarat tetap di sini.

"Aku tak percaya kau bangun, aku sudah menjawab pertanyaan mu sukuna...aku mau ,aku mau jadi pasangan hidup mu aku mencintaimu sukuna.dan sekarang bangun lah seperti dulu." Mohon Megumi dengan air matanya.

Tangan sukuna terangkat menghapus air mata Megumi dan tersenyum.
Kemudian mencubit pipinya
"Lihat mata panda mu ini apa kau kurang tdr"-suara berat sukuna menyapa telinga megumi

Megumi menangis, ia sangat merindukan suara sukuna yg selalu cerewet kepadanya.

"Pulanglah"ujar sukuna.

Megumi menggeleng,dia masih ingin bersama sukuna.
Kemudian sukuna menyentuh puncak kepala Megumi.
"Pulang lah untuk beristirahat,aku tidak suka melihat kondisi mu yg seperti ini"

Megumi diam kemudian mengangguk.dia akan pulang . sebelum pulang dia meminta sukuna untuk tidak pingsan lagi. Kemudian sukuna berjanji. Sebelum meninggalkan ruangan Megumi mencium pipi sukuna dan pergi.

Sukuna tersenyum,lalu sudut matanya mengeluarkan air.
Menutup matanya ~aku ingin hidup dengan Megumi~ bisik pelan suara sukuna ntah pada siapa.

Hari pun menjadi pagi.
Megumi hendak melihat sukuna kembali dengan membawa makanan kesukaan pria tersebut.

Saat mengunjungi kamar sukuna. Megumi tidak melihat sukuna di sana.
Megumi bertanya kepada salah satu suster di sana .
"Owh pasien ini,dia sudah dipindahkan ke ruang mayat"
"Hah jangan bercanda dengan ku ,kau apakan dia" aura gelap terasa dari tubuh Megumi membuat suster itu takut.
"Maaf tuan ,saya tidak tau nomor anda jadi kami berencana memberi tau setelah anda sampai...tubuh tuan sukuna dingin saat saya memeriksa subuh tadi, diperkirakan tuan sukuna menghembuskan nafas terakhirnya di malam hari...klw gitu sa saya permisi" suster itu meninggal Megumi dengan rasa ketakutan.

Megumi terduduk di tengah rmh sakit tersebut.
"Bohong, kau janji untuk tidak pingsan... sekarang kau malah pergi meninggalkan ku" rintih Megumi dengan air matanya yg terus menetes ke ubin rumah sakit.
"Apa yg harus ku lakukan tanpa mu "rinti Megumi.
Megumi terus terusan menyalahkan diri nya.

Rintihan dan tangisan Megumi membuat beberapa dokter dan pengunjung rumah sakit merasa kasian. Padahal Megumi adalah sosok yg setia menunggu pasien ruang 103 bangun, melebihi keluarga pasien .

Kemudian dokter menenangkan Megumi " mungkin ini yg terbaik "ujar dokter tersebut.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di pemakaman sukuna.
Megumi mencoba untuk tegar.yuji berada di samping Megumi . takut nantinya Megumi pingsan/ semacamnya.

Setelah semua orang pergi .. Megumi mendekatkan dirinya pada batu nisan sukuna.
'cepat atau lambat aku akan menyusul mu'
Kemudian megumi pergi menyisakan bunga di atas nisan sukuna.

                           End

Vote^~^👇
Lanjut setelah+10 vote

SUKUFUSHI [.short story.]Where stories live. Discover now