Bab 3.

3.7K 164 15
                                    

- Keberuntungan Kembali Ke Rumah Keluarga - Bibi yang Baik dan Lanjut Menganalisa -

Pengurus rumah Li melihat ke arang yang menyala, membuka mulut tidak tahu harus berkata apa — sekarang dia mulai merasa familiar lagi dengan Si Niangzi yang temperamennya buruk dan kasar, dulu ketika dia mengamuk dan mencaci maki pelayan juga seperti begitu. Tetapi dulu dia tidak pernah berani begitu terhadapnya, setelah melewati satu penyakit berat, malahan membuat keberaniannya semakin besar?

Yu Cailing melihat dia sekilas, tertawa dingin menurunkan pemanas tangannya, berkata kering: "Kalau kamu masih berani berkata satu kata yang kurang ajar lagi kepadaku, maka saya akan melompat turun dari kereta, mau mati mau hidup pasti tidak akan pulang bersamamu." Kalau dulu dia tidak lebih lihai, seorang gadis kecil yang tidak berayah dan tinggal bersama nenek tuanya yang menjanda, walaupun ada paman tertuanya, pasti juga sudah dihina sampai mati oleh orang kota.

"Kamu, kamu..." Pengurus rumah Li tercengang sampai setengah hari, aslinya sebagai pelayan adalah biasa dimarahi oleh tuan keluarganya, tetapi selama ini Si Niangzi itu selalu mengambil hati menyenangkan dirinya.

Baru ingin balik memarahi, tetapi teringat kondisi di depan mata, pengurus rumah Li mau tidak mau jadi menutup mulutnya.

Sesungguhnya sebelumnya ketika mendengar 'Jatuh sakit berat sampai hampir meninggal' dirinya sudah ketakutan, masalah ini memang kesalahannya, waktu itu nyonya tidak menyuruhnya menghabiskan nyawa Si Niangzi. Aslinya nyonya hanya mempersiapkan waktu beberapa bulan untuk memberi pelajaran kepada bocah ini, diawal sengaja membiarkan dia merasakan penderitaan yang besar, baru beberapa bulan kemudian akan membujuk dan membimbing dia dengan penuh perhatian, sehingga sebelum orang tua kandung Si Niangzi pulang dia sudah bisa membereskan dirinya sendiri, siapa sangka pihak lawan begitu licik, di surat masih dikatakan perlu waktu beberapa bulan baru bisa pulang rumah, kemarin malahan tiba-tiba menulis surat kalau beberapa hari ini sudah akan tiba. Mereka langsung tertangkap basah. Sekarang baiknya bagaimana menyelesaikan masalah ini? Pengurus rumah Li juga kebingungan.

Melihat wajah keras kepala Yu Cailing, pengurus rumah Li hanya bisa menekan emosinya, dalam hati berpikir biar pulang nanti nyonya saja yang menghajar dia.

Yu Cailing tidak mempedulikannya, hanya mengurus diri mencari sebuah guling dan bersandar untuk tidur siang, dalam hati teringat waktu itu terdengar sebuah perumpamaan di desa: Di dinasti sebelumnya ada seseorang yang dibunuh oleh seorang tiran, musuh mengetahui pedagang kaya ini tidak ada keturunan anak laki dan keponakan lelaki, putrinya sudah menikah dan melahirkan anak, mau tidak mau diam-diam sangat senang, siapa sangka putri yang sudah menikah ini memanggul pedang membalas dendam, dan akhirnya membacok sampai mati musuhnya di tengah-tengah kota Duting, kemudian pergi ke hadapan para tetua mengaku bersalah dan siap menerima hukuman mati. Hasilnya gubernur dan kepala prefektur setempat bersama-sama mengajukan laporan akan kesetiaan dan kejujuran wanita ini kepada baginda raja di pengadilan istana, dia bukan hanya diberikan amnesti pengampunan, malahan dianugerahkan pendirian monumen untuk diperlihatkan keberaniannya bagi seluruh rakyat di bawah langit.

Ini kurang mirip dengan pandangannya akan keadaan di zaman dahulu.

Dalam pandangannya, tata krama seorang wanita pada zaman feodal adalah meminta sesendok harus memberi sebaskom, meminta setalam harus memberi satu keranjang, hal besar seperti kebajikan dan penampilan wanita, hal kecil seperti kalau berjalan harus melangkah berapa centimeter kalau hendak berbicara boleh mengangkat kepalanya berapa tinggi, semuanya seperti timbangan internasional yang ketat dan tepat sehingga para wanita yang berada dibawah pengawasan sampai seperti boneka kayu yang tidak berperasaan.

Love Like The GalaxyWhere stories live. Discover now