#26 Backstory (01)

84 22 4
                                    

⚠️Banyak adegan kekerasan! ⚠️
Mohon kebijakanya dalam membaca, segala hal yang tertulis disini hanyalah fiksi.

⚠️Tidak untuk ditiru!⚠️

⚠️Tidak untuk ditiru!⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan yang gelap nan sunyi, bermodal lampu kecil putih yang tidak dinyalakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan yang gelap nan sunyi, bermodal lampu kecil putih yang tidak dinyalakan.

Burung-burung malam tampak antusias ikut andil dalam memeriahkan suasana malam hingga membuatnya semakin mencekam.

Nampak disana seorang dengan tangan terikat dan mulut terbungkam oleh plester hitam nampak mencoba melepaskan diri dari lilitan tali yang mengikat tubuhnya.

Matanya ditutup oleh kain hingga ia tak bisa melihat apapun yang terjadi disana.

Didalam pikirannya saat ini sudah mencaci-maki orang yang berani melakukan ini padanya.

"Bangsat!"

Suara lanckah berderap pelan ke ruangan tempat lelaki itu disekap, tak lama kemudian pandangan dalam gelapnya terlihat lebih terang, menandakan sang pelaku telah menyalakan saklar ruangan.

"Bagaimana suasananya? Menyenangkan bukan?"

Demi mendengar suara pelaku, lelaki itu berontak berusaha melepaskan diri.

"HA HA HA HA! Apakah kau marah tuan polisi?" Ucap pelaku tersenyum lebar penuh kemenangan.

"Hmphh.. hmph..."

Srekk!

Sang pelaku melepas paksa plester dari bibir polisi hingga rasa sakit meremang diatas kulit bekasnya.

"LEPASIN GUE TOL*L! ANJ*NG LO! PENGHIANAT! KAPAR*T! BANG-"

Plak!

Satu tamparan sukses menimpa pipi korban, hingga menghasilkan bekas merah disana.

Ekor mata pelaku bergerak menatap name tag di seragam dinas tertera Lee Minho dengan pangkat nya sebagai kepolisian intelejen.

Ya.. seseorang yang tengah diikat dalam ruangan tersebut adalah Minho. Nafasnya tersengal-sengal menahan emosi dengan berani Minho mengangkat wajahnya keatas mengira-ngira dimana pelaku berada bermodal feeling.

Sport Teacher | Bangchan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang