5 (21+)

28.3K 445 21
                                    

Di sore hari ini Bi Sari membersihkan meja makan, tapi ia tak sengaja menjatuhkan tempat sendok, jadinya sekarang sendok dan garpu nya jatuh berceceran.

Bi Sari pun berjongkok dibawah meja makan mengambil sendok dan garpu yang berceceran dimana-mana.

Ceklek

Di dengarnya suara pintu terbuka, mungkin itu non Seyra yang datang pikirnya, Bi Sari pun cepat-cepat mengambil sisa sendok yang terjatuh lalu ia ingin menyambut Seyra.

Setelah itu ia ingin berdiri, tapi ia membatalkan niatnya saat ia melihat Seyra menarik rambut Dara. Di dengarnya Dara teriak tapi ia tidak tau apa yang diucapkan Dara.

Lalu Bi Sari pun kembali berjongkok di bawah meja makan sambil menutup mulutnya.

"Astagaa Non Dara." Gumamnya.

Lalu Bi Sari pun mengintip, dilihatnya ditangga Seyra menarik Dara sedangkan Dara sedang memegangi tangan Seyra yang menariknya.

Setelah mereka menaiki tangga Bi Sari tidak bisa melihat mereka hanya terdengar suara pintu tertutup dengan kasar.

"Tuh kan bener kalau selama ini Non Dara dianiaya, apa aku coba selametin non Dara ya?" Tanyanya kepada diri sendiri.

"Apa aku nyoba ngasih tau tuan sama nyonya ya?" Tanyanya lagi kepada diri sendiri.

---

Saat ini Dara sedang menjilati jari kaki Seyra, Seyra duduk di pinggir kasur sebelah kiri dengan kaki kiri di atas paha kanannya menyilang masih memakai seragam abu-abu putihnya, sedangan Dara sudah telanjang bulat di depannya sedang berlutut menjilati kakinya kanannya.

Terdapat sebuah collar anjing dileher Dara dengan rantai sebagai pegangan nya, juga sebuah butt plug dengan ekor yang mirip anjing bewarna coklat di lubang pantat Dara, dan sebuah bekas cambukan bewarna merah dikaki bagian belakang Dara.

Tadi Seyra menyuruhnya menggonggong seperti anjing saat Seyra berbicara dengannya, Dara hendak protes tapi ia mendapat cambukan dari Seyra di kakinya, Seyra pun menanyai Dara apakah ia akan menggonggong saat Seyra berbicara dengannya, Dara pun hanya menggonggong sekali sebagai pertanda kalau dia paham.

Seyra memegang rantai collar tersebut dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang sebuah cambuk yang siap mencambuk tubuh Dara kapan saja.

Dirasa sudah puas Seyra pun menarik rantainya keatas, Dara pun tersentak lalu dia pun menegakkan badannya dengan kaki yang tertekuk.

Lalu Seyra pun melebarkan kakinya, menaruh cambuk ditangan kanannya lalu membuka celana dalam dengan tangan kanannya, Seyra pun kembali memegang cambuk di tangan kanannya, memberi isyarat Dara untuk menjilat vaginanya.

Dara pun mulai merangkak ke depan vagina Seyra layaknya anjing, lalu mulai menjilati vagina Seyra layaknya anjing juga.

"Emmphhh" Erang Seyra sambil memegang kepala Dara dengan tangan kirinya yang juga masih memegang rantai.

Seyra pun memajukan kaki kanannya menyentuh vagina Dara dengan kakinya.

Dara pun merasa ngilu karena Seyra menekan nekan vaginanya dengan kuku kakinya yang sedikit panjang itu.

"Emphh" Erang Dara sambil menjilati vagina Seyra.

Seyra pun merasakan jilatan Dara mulai pelan, lalu dia mencambuk punggung Dara layaknya seorang pemilik delman yang melihat kudanya tidak melakukan tugasnya dengan benar, Seyra mencambuk Dara dengan cambuk yang berada di tangan kanannya.

Ctasshhh

"AAAHHHHHH.." Teriak Dara.

"Jilat yang bener!" Ucap Seyra.

Dara pun hanya mengangguk sambil berbicara seperti anjing.

"W-woof!" Gonggong nya pelan.

Dara pun kembali menjilati vagina Seyra, tapi karena Seyra menekan-nekan vaginanya Dara pun mulai melambat kan jilatannya.

"DIBILANGIN JILAT TUH YANG BENER!"

CTASSHHHH

"AAAKKHHHHH..." Teriaknya lagi menggema di dalam kamar dengan menggenggam tangannya kuat-kuat menahan rasa sakit dipunggung nya.

CTASSHHHH

"AAAKKHHHHH..." Teriaknya lagi dengan mata yang sudah berair.

---

Saat ini Bi Sari sedang bingung berada di depan pintu kamar Seyra.

Dia ingin menyelamatkan Dara tapi dia juga takut dengan Seyra, Bi Sari pun memberanikan Dirinya untuk membuka pintu.

Dipegangnya gagang pintu kamar Seyra, menarik napas panjang memenangkan dirinya sebelum membuka pintu.

Bi Sari pun memutar ganggang pintu bersamaan dengan teriakan Dara dari dalam.

Cklek

Aaaahhhhh

Diputarnya gagang pintu itu tapi tidak dapat terbuka, Bi Sari pun kaget dengan teriakan Dara lalu mulai melepaskan gagang pintunya.

Untung saja waktu Bi Sari memutar gagang pintu bersamaan dengan teriakan Dara Jadi suara terputarnya gagang pintu tertutupi oleh suara teriakan Dara.

AAAKKHHHHH

Di dengarnya lagi suara teriakan Dara lebih kencang dari sebelumnya.

AKKKHHHHH

Bi Sari yang mendengar teriakan Dara seperti itu pun lemas tangannya mulai bergetar.

Dia pun memutuskan turun kebawah untuk menghubungi tuan dan nyonya nya karena dia takut menggedor pintu kamar Seyra padahal dia juga bisa menyuruh satpam melakukan, Bi Sari tidak ingin orang lain terlibat.

---

Sabar gess aku juga butuh kekuatan khayalan ku nih, kuota ku juga sisa kuota malem.

My Sadistic GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang