duabelas

43.5K 3.7K 146
                                    

Saat ini Dara sedang berada di kantin, ia mengisi perutnya yang tak sempat ia isi saat istirahat tadi sembari ia menunggu Saga.

Kantin terlihat sepi, tidak seperti tadi saat jam pulang baru berbunyi. Kini satu persatu orang-orang mulai meninggalkan kantin, hingga tersisa hanya dirinya.

Dara mengecek jam yang melingkar di tangannya, sudah 40 menit ia menunggu disana dan belum juga ada balasan dari Saga. Sepertinya Saga benar-benar menunggu sekolah sangat sepi untuk menjemputnya.

Saga

Nanti kalau udah diparkiran chat aja, aku ada di kantin

Itulah chatnya 20 menit yang lalu dan belum juga dapat balasan dari Saga, dibaca juga tidak. Dara maklum, mungkin Saga sedang sibuk dengan pacar pertamanya.


Dara meletakkan hpnya,  meminum es teh nya yang tidak lagi dingin.

Hpnya bergetar menampilkan nama Saga disana, Dara mengambilnya dan mengangkat panggilan itu.

"halo lo dimana?"

Dara memejamkan matanya sebentar, apa Saga tidak membaca pesannya? Padahal ia sudah memberitahukan dimana ia sekarang. Sudahlah.

"Dar?"

"aku ada di kantin, kamu tunggu aja disana, aku kesana sebentar lagi" ucap Dara sembari mengambil tasnya.

Ia melangkah keluar kantin masih dengan hp yang menempel di telingannya.

"cepet!"

"iya iya, ini lagi jalan"

"..."

"yaudah aku mati in ya"

"hmm"

Dara mematikan sambungan panggilan lalu menaruh hpnya kedalam saku seragamnya, ia sedikit mencepatkan langkahnya menuju parkiran.

Sampai disana ia menelusuri sekitar parkiran, mencari mobil Saga berada.

Dan ketemu, posisinya tak jauh darinya.

Ia berlari kecil menuju mobil Saga, ia langsung masuk ke dalam mobil tersebut. Diliriknya Saga yang juga menatapnya, kenapa suasananya jadi canggung seperti ini.

"kita ke apart"

Dara mengangguk saja, walaupun sebenarnya ia ingin keluar. Jalan-jalan mungkin?

"eh tunggu Ga" tiba-tiba saja Dara menghentikan tangan Saga yang hendak memutar kunci mobilnya.

Saga menoleh kearahnya "kenapa?"

"a aku pengen ngomong sesuatu?"

"penting? Kalau nggak penting di apart aja"

"ini penting"

Saga mengangguk, menurunkan tangannya dari setir.ia menghadapkan tubuhnya kearah Dara.

Tangan Dara saling bertaut dipangkuannya, merasa tidak nyaman dipandang seperti ini oleh Saga.

Dara diam, ia sebenarnya ragu untuk membicarakannya takut Saga tidak setuju dan marah padanya.

Nerd To AntagonisWhere stories live. Discover now