duapuluhtujuh

35.4K 3.2K 182
                                    

Penderitaan Dara dimulai sekarang, iblis penyiksanya sudah berdiri didepannya dengan ekspresi datarnya.

"Apa?" Tanya Dara menatap Saga dengan malas, entah sudah berapa menit keduanya berhadapan dan Saga belum juga membuka mulutnya, hanya menatapnya lurus.

Dara sebenarnya sudah ingin beranjak tapi tangan Saga menahan bahunya.

Ia melirik ke sekitar, banyak siswa-siswi yang menatap kearahnya dan kebanyakan menatapnya dan Saga bingung. Dara pastikan sebentar lagi akan ada gosip baru.

"Hari pertama jadi babu"

Tangan Dara yang berada disampingnya tubuhnya meremas perlahan rok abu-abunya.

"Iya" jawab Dara singkat.

"So ikut gue" perintah Saga, menurunkan tangan yang di bahu Dara menuju pergelangan tangan cewek itu. Lalu menarik tangan Dara untuk mengikutinya.

Dara pasrah saja, mau menolak juga hanya akan membuang-buang tenaga. Ya walaupun ia tau sebentar lagi tenaganya akan terpakai juga, babu yang artinya ia akan disuruh-suruh.

'cuma sebulan setelah itu ia bebas' batin Dara mencoba menghibur dan menguatkan dirinya.

Ia menarik tangannya hingga terbebas karna merasa tidak nyaman jika tangan mereka bergandengan dengan banyak mata yang menatap mereka, ia sedikit merutuk saat Saga berhenti dengan tiba-tiba yang untung saja ia tidak begitu dekat dengan Saga jika tidak ia mungkin menabrak cowok itu.

"Risih diliatin" Dara berucap sebelum Saga mengeluarkan suara dari mulutnya. Ia sudah tau niat Saga berhenti pasti melakukan protes ia melepaskan gandengan keduanya. Ia sudah hapal dengan sikap berlebihan Saga.

"Oh"

Keduanya kembali berjalan, kini Dara berjalan sedikit lebih jauh di belakang Saga, jika dikira-kira mungkin lebih dari tiga meter.

Dara menghembuskan nafas pelan, niatnya tadi pergi ke toilet sebentar namun apa daya saat ingin kembali ke kelas ia bertemu dengan Saga. Padahal ia ingin menghindari Saga dengan hanya berada di kelas. Sepertinya memang nasibnya.

'ingat cuma sebulan'

Iya cuma sebulan, setelahnya ia tidak akan berurusan lagi.

Eh tunggu. Apakah Saga pernah berkata tidak akan mengganggunya lagi setelah satu bulan Dara jadi babunya, kening Dara berkerut mengingat-ingat lagi.

Sepertinya memang Saga tidak pernah berkata seperti itu, ok sekarang Dara mempunyai tekad untuk membuat Saga berjanji untuk tidak mengganggunya lagi setelah satu bulan ini

Buk

"Aawsh"

Dara berseru saat merasa dahinya menabrak sesuatu. Ia mundur dua langkah kebelakang, menatap Saga didepannya memegang dagunya dengan merintih pelan.

Ah dahinya menabrak dahi Saga, Dahi Dara sebenarnya tidak terasa sakit hanya saja ia kaget.

"Maaf" ucapnya.

"Lo ngelamunin apa sih?!" Dara mengigit bibir dalamnya, Saga didepannya sedang menatapnya kesal. Memangnya sesakit itukah?

"A ada"

Saga berdecak "liat jalan lo"

"Hmm" Dara mengikuti langkah Saga yang memasuki area kantin.

"Aneh padahal tadi bisa aja dia negur gue yang ngelamun biar gak nabrak, pas udah nabrak malah gue yang disalahin" Dara menggerutu pelan.

"Gue udah teriak-teriak kuping lo aja yang budeg" rupanya Saga mendengar gerutuan Dara.

Dara menatap punggung tegap Saga "ya kan lo bisa nahan bahu gue"

Nerd To AntagonisWhere stories live. Discover now