duabelas

606 101 11
                                    

Ada yang berbeda dari diri kaisar. Jika biasanya kaisar akan sangat tenang dan minim ekspresi kini pria yang tengah berbadan dua itu berubah jadi pria manis nan ceria dengan senyumannya yang mampu mengalahkan cerahnya sinar matahari, dalam senyumannya seperti ada sihir yang mampu menghipnotis banyak orang hingga terpesona karenanya.

Kaisar sengaja pergi mendatangi kediaman pribadi menteri baili, suasana istana semakin panas dan tegang, kaisar mencari udara segar dengan berkeliling ke kediaman baili Yibo.

Sepanjang perjalanan kaisar tak hentinya memasukan aneka buah-buahan segar yang sudah Kasim xueyang siapkan, ada jeruk, apel, pir, kesemek, bahkan kiwi buah yang kaya banyak orang sangat asam itu kaisar sejak hamil gemar mengkonsumsi buah itu tanpa kenal waktu.

"Yang mulia, kita sudah sampai." Kasim xueyang berkata dari luar tandu.

Kaisar baru menyadari kalau tandunya berhenti bergerak, ia lalu keluar dari dalam tandu, ia baru sadar kalau hari sudah senja saat ia keluar dari tandunya.

"Sepi sekali, dimana menteri baili?" Tanya kaisar pada Kasim xueyang.

"Tuan menteri ada di dalam, sepertinya dia tidak tahu kedatangan paduka." Kasim xueyang berdiri di belakang kaisar yang tengah memperhatikan bangunan rumah pribadi menteri baili.

"Baiklah, biar aku langsung masuk saja." Kaisar lalu membuka pintu utama kediaman baili yang tidak di kunci.

Kasim xueyang dan para dayang berjalan mengekori kaisar di belakang.

Kaisar mengetuk pintu di depannya, tak lama si pemilik rumah keluar dengan raut wajahnya yang terkejut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaisar mengetuk pintu di depannya, tak lama si pemilik rumah keluar dengan raut wajahnya yang terkejut.

"Paduka..." Baili terkejut melihat kaisar berdiri di depannya saat ini.

Kaisar justru tersenyum, senang rasanya sudah membuat baili kaget karena kedatangannya yang tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

"Apa aku boleh masuk?" Tanya kaisar hati-hati.

Baili yang tersadar dari rasa terkejutnya seketika menepi, ia membuka lebar pintu rumahnya. "Masuklah yang mulia..." Ia sembari menunduk hormat saat kaisar melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sederhananya.

"Kau sedang apa?" Kaisar memperhatikan ruang tamu yang tampak sedikit berantakan, ada benang dan kain putih tergeletak diatas meja bundar di tengah ruangan.

"Ah, itu...aku sedang membuat kalung jimat." Baili menghampiri kaisar yang tampak asyik memperhatikan ke sekeliling ruangan.

"Kalung jimat, untuk apa?" Kaisar penasaran.

"Di dalam kalungnya sudah ada bubuk dari kertas mantra yang sudah di doakan oleh biksu di kuil hanxing, konon jika seseorang yang sedang hamil memakai kalung jimat itu maka ibu dan bayi dalam kandungannya akan selalu di jaga oleh para dewa dan dewi." Jelas baili dengan pipi dan cuping telinganya yang memerah, dia ketahuan percaya akan hal hal berbau kerohanian.

Tears Eclipse (End Di Pdf)Where stories live. Discover now