Part 46

465 69 52
                                    

19+ 🔞 moments warning !
Gapapa ya.. setelah puluhan part isinya kebanyakan emosi-sad terus, part ini isinya uwu tapi 🔥🔥🔥 dulu ya. Yang nulis biar gak tekanan batin kalo momennya sedih mulu 🤧😋✌️

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

Myungsoo tersenyum ketika melihat dari kejauhan Sooji sudah berdiri menunggunya di depan pagar sambil menendang batu-batu kecil di depannya. Sooji terlihat sama tidak sabarnya dengan Myungsoo untuk menemui satu sama lain.

"Kenapa menunggu di luar? Pasti dingin sekali." sapa Myungsoo begitu menghentikan mobilnya dan menghampiri Sooji.

"Aku juga menunggu ibu. Ibu belum bisa dihubungi."

Myungsoo tersenyum menenangkan. "Sebentar lagi pasti ibu pulang."

"Bagaimana kau seyakin itu?"

Myungsoo hanya mengangkat sebelah alisnya. Tidak mungkin dia mengatakan jika supirnya baru saja memberi kabar bahwa mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Ayah sudah tidur?"

"Sejak kapan kau memanggilnya ayah?"

"Semalam."

"Jadi apa saja yang sudah dibicarakan ayah dan anak ini?" tanya Sooji sambil bersedekap.

Myungsoo hanya tertawa sambil mendorong bahu Sooji untuk segera masuk ke dalam mobil. Mereka harus segera pergi dari sana sebelum Ny. Bae tiba. Myungsoo hanya tidak ingin terjadi konfrontasi malam ini. Tidak dengan kondisi Ny. Bae yang belum sepenuhnya tenang. Dia tidak ingin Ny. Bae kembali terpancing emosinya gara-gara melihatnya disana menemui Sooji.

Tepat saat Myungsoo mulai melajukan mobil, Ny. Bae tiba. Dia sempat melihat mobil Myungsoo berbelok di tikungan.

"Apa Kim Myungsoo baru saja dari sini?"

Penjaga kediaman keluarga Bae mengangguk. Tak perlu bertanya lebih jauh lagi, Ny. Bae sudah tahu bahwa Sooji ikut pergi bersama Myungsoo. Dia hanya menghela nafas lelah.

Setelah mengucapkan terima kasih pda supir yang mengantarnya, Ny. Bae melangkah memasuki rumah. Tak sesuai dengan dugaannya, lampu ruang tamu rumah itu sudah mati. Tak ada suaminya atau Soomi yang menunggu.

Ny. Bae masuk ke dalam kamarnya dan mendapati suaminya sedang membaca buku.

"Kau pasti lelah. Mandi dan istirahatlah."

"Tidak ingin bertanya kemana aku pergi?"

Tn. Bae menutup bukunya. "Myungsoo memberitahuku kau pergi bersamanya."

"Dia juga memberitahumu apa yang sudah dikatakannya?"

Tn. Bae menggeleng. "Itu urusanmu dengan calon menantumu. Aku tidak ingin tahu."

Ny. Bae beranjak ke kamar mandi tanpa sepatah kata lagi. Ketika dia kembali, Tn. Bae masih menunggunya dengan lampu menyala.

"Soomi sudah tidur?" Ny. Bae duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya. Sekilas dia menatap kaca dan melihat matanya membengkak akibat menangis tadi.

"Dia menunggumu setelah makan malam. Tapi aku menyuruhnya tidur. Besok pagi dia harus mengantar muridnya mengikuti lomba. Aku bilang padanya kau pergi dengan teman-temanmu."

"Sooji?"

"Dia baru saja pergi. Myungsoo menjemputnya."

Ada rasa tidak terima di dalam diri Ny. Bae tahu suaminya begitu mudah menerima kehadiran Myungsoo. "Kau ijinkan dia pergi selarut ini?"

Meaning Of LoveWhere stories live. Discover now