9

431 53 1
                                    

 Sehun mulai melawan, kondisi fisiknya sekarang jauh lebih baik dibanding periode ketika dia disiksa dulu. Setelah ia memberi Chanyeol beberapa pukulan keras, Pria pirang itu hampir saja menjatuhkan Sehun dari pelukannya.

Menghadapi perlawanan Sehun yang keras, Chanyeol malah terlihat puas. "Aku tidak habis pikir, dengan kondisimu yang sudah jauh lebih sehat kau akan menjadi brutal seperti ini."

Chanyeol menurunkan Sehun dari gendongannya. Iris sedalam black hole Chanyeol bersinar cerah dan berkilauan. Dalam hati Chanyeol memutuskan, bahwa hari ini akan menjadi hari dimana ia akhirnya bisa menikmati sesuatu yang menyenangkan.

Kecemasan Sehun tidak mereda. Meskipun tubuhnya jauh lebih sehat, dia masih belum bisa menandingi kekuatan Chanyeol. Sehun hanya bisa meningkatkan kewaspadaannya pada Chanyeol. Bahkan, Sehun tidak berani berkedip, karena takut musuhnya akan mengambil keuntungan jika ia lengah.

Tiba-tiba suara seorang laki-laki terdengar dari luar pintu.

"Yang Mulia Hamba Doh Kyungsoo memohon pendapat anda."

Sehun akhirnya dapat bernapas lega. Tahu bahwa Kyungsoo sengaja menginterupsi, sehingga Chanyeol tidak bisa berhubungan intim dengan Sehun. Kedatangannya memang sebuah keberuntungan, menyelamatkan Sehun dari situasi yang lengket ini.

Chanyeol merasa terganggu ketika hal yang menyenangkan akan segera dimulai. Ketidaksenangan terpampang di seluruh wajahnya. Namun, dia adalah seorang Raja, dia tidak pernah membiarkan keinginannya menentukan tindakannya. Chanyeol tak punya pilihan selain melepaskan Sehun kali ini, dan bertanya dengan muram. "Apa itu?"

Chanyeol bangkit dan berjalan keluar ruangan, tak memilih membiarkan Kyungsoo masuk sehingga tak mengganggu hal-hal privasi yang dilakukan sang Raja di dalam—seperti pakaian Sehun yang merosot sana-sini memperlihatkan bahu dan dada mulusnya misalnya. Lalu Kyungsoo bergegas mengatakan tujuannya.

"Lapor Yang Mulia. Jenderal Wu Yifan saat ini memimpin tentara kembali ke istana, surat yang disampaikan mengatakan, bahwa Jenderal Yifan telah sampai di ibukota."

Setelah mendengar kata-kata itu, ekspresi kesal di wajah Chanyeol lenyap. "Dia telah kembali? Itu sangat bagus! Turunkan perintahku. Semua pejabat sipil dan militer di atas tingkat empat akan menemaniku menyambut Jenderal Wu Yifan."

Sehun bisa melihat bahwa semangat pria itu menjadi berlipat ganda seketika. Semua karena Yifan telah mencapai prestasi besar dengan menghancurkan kerajaan Moonlight. Mengingat kembali bahwa negaranya telah hancur serta dirinya sekarang menjadi orang tanpa negara, kesedihan kembali menyelinap di hati Sehun. Ia merasa lemas, Sehun duduk di tempat tidur dengan pakaian yang sudah lebih rapih. Mengepalkan tinjunya, ia memaksakan diri untuk menahan air mata, tidak ingin kehilangan ketenangan diri di hadapan Park Chanyeol.

Chanyeol berbalik untuk melihatnya. Berjalan menghampiri Sehun, dia merengkuh pria itu dalam pelukannya. Sehun kaget dan langsung berusaha untuk membebaskan diri. Tapi, ia mendengar perkataan yang begitu lembut dari pria itu membuatnya terdiam.

"Jangan terlalu banyak berpikir, aku akan menganggap rakyat Moonlight sebagai rakyatku sendiri. Jika kau tidak bersedia untuk tetap di sini, dan merindukan negaramu. Aku berjanji, aku akan menunjukkan cara untuk memenuhi keinginanmu. Jika kau merasa ingin menangis, mungkin akan lebih baik jika kau menangis. Memendam kesedihan dalam hatimu hanya akan membuatnya menjadi lebih menyakitkan. Kau tidak boleh jatuh sakit."

Chanyeol tersenyum dan melanjutkan. "Aku kurang beruntung hari ini, karena Sehunie sudah berhasil melarikan diri. Tapi aku pastikan akan menikmatinya lain waktu. Sementara itu, kau harus menjaga kesehatanmu dengan baik." Chanyeol memberikan senyum manis seraya mengelus pucuk kepala Sehun, sebelum dengan langkah panjang, ia berjalan keluar ruangan.

War Prisoner | CHWhere stories live. Discover now