Part 35. Agni Atau Ladin

5.7K 1K 154
                                    

-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-

-

"Terus kata orang WO gimana?" tanya Atta kepada Agni yang duduk menemani Kemal di pinggir ranjang.

Sementara kondisi Kemal sudah semakin membaik. Kemal bahkan sudah dapat duduk sendiri tanpa dibantu orang lain, meskipun membutuhkan waktu lama.

"Untungnya, tim WO nya paham. Mereka bakal bantuin ngomong ke vendor kalau pernikahan kita diundur," jawab Agni.

Atta, Mahesa, dan dua orang mantan rekan kerja Kemal di kantornya yang lama langsung lega mendengar cerita Agni. Terkecuali Keysha. Perempuan itu diam-diam melirik kesal kepada Kemal yang lebih banyak membisu di atas ranjang rumah sakit.

"Gimana kalau pernikahan kalian ditentuin bulan depan aja?" celetuk Mahesa memberikan ide. "Bukannya lebih cepat lebih baik? Ayah kamu juga pasti seneng dengernya. Ya kan, Ni?"

Senyum di bibir Agni menghilang. Bukannya menjawab, Agni malah menunduk. Mulut perempuan itu semakin terkatup, membuat suasana yang semula ramai menjadi sepi.

"Apa enggak terlalu cepat, Om?" jawab Kemal dengan tatapan penuh tanya ke arah Agni. "Kasihan Agni kalau nanti saat acara Aku masih belum bisa berdiri di sebelah dia."

"Kamu khawatir soal resepsi?" kekeh Mahesa. "Resepsi bisa nanti, Mal. Yang terpenting kan kalian menikah dulu. Nanti kita bikin acara di rumah aja bareng keluarga besar. Setelah kamu sehat, baru kita adain resepsinya."

"Bunda malah setuju kayak gitu, Mal. Encang dan keluarga Baba juga kemarin udah tanya-tanya terus ke Bunda. Kalau begini kan senggaknya bisa bikin semuanya lega," sahut Atta menimpali. "Kalau Agni gimana? Enggak apa-apa, kan?"

"Kalau itu terserah Mas Kemal aja. Aku ikut semua keputusan dari Mas Kemal," ujar Agni sambil menatap lurus ke dalam mata Kemal.

Kemal tercenung keheranan. Sebab ini kali pertama Agni memberikan keputusan kepadanya. Selama ini Agni selalu memiliki pandangan sendiri tentang pernikahan mereka. Tentang tema, baju, dekorasi, sampai konsumsi. Ditambah sorot mata Agni yang terlihat menyimpan kecewa ketika menatapnya makin membuat Kemal bertanya-tanya.

"Kasih kami waktu buat ngobrolin soal ini ya, Om, Bun," jawab Kemal akhirnya. "Selama ini Agni udah kerja keras buat urusin semuanya. Aku enggak mau capeknya dia ngurus ini pernikahan kami, malah jadi enggak sesuai sama keinginan dia."

Agni kembali menunduk. Senyum sinis terbit di bibirnya diam-diam. Tangannya saling bertaut erat seakan tengah menahan sesuatu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo

Ladinda dan Lelaki Patah Hati [PROSES PENERBITAN]Where stories live. Discover now