Ting Tong~~
Bel rumah berbunyi, itu pasti Dion, April segera bangkit dan membukanya. Dan memang benar, setelah pintu dibuka Dion langsung menghambur kepelukkan April, sampai April hampir saja kehilangan keseimbangannya.
"Di-dion, aku tidak bisa bernapas" ucap April sambil menepuk-nepuk bahu Dion.
Mendengar itu Dion langsung melepaskan pelukkannya.
"Maaf, maafkan aku, aku terlalu khawatir padamu" ucap Dion memelas.
April menarik Dion dan mengunci pintu rumahnya. Ia menatap Dion dan memegang wajahnya.
"Dion maafkan aku, kau jadi terluka karena aku" ucap April sedih.
Dion memegang tangan April yang ada di wajahnya.
"Kau tidak perlu minta maaf, harusnya aku yang meminta maaf, maafkan aku karena aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu, aku akan membebaskanmu dari dia" ucap Dion.
April menggeleng "Tidak, tidak perlu, aku tidak mau kau terluka lagi, aku dilarang olehnya untuk berdekatan denganmu dan Mia, biar ini menjadi urusanku, aku akan berusaha terbebas darinya" ucap April.
Dion menarik April ke dalam pelukkannya "Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri, aku akan membantumu" ucap Dion sambil mengelus rambut April.
Tapi tunggu, apa dia sudah tau tentang Leon? Bagaimana ia tau? Padahal dari awal April berteman dengan Dion dan Mia, ia tidak pernah sekali pun bercerita.
April melepas pelukannya "Tunggu, kau tau dari mana?" tanya April.
"Apa?" tanya Dion.
"Aku tidak pernah cerita tentang dia padamu, kau seolah sudah tau tentang semua ini, kau bahkan tidak bertanya dia siapa, ada hubungan apa denganku" tanya April.
Seketika Dion langsung gelagapan, tapi ia sembunyikan sebisa mungkin.
"Ya karena dari kejadian dua hari yang lalu dan mendengar perdebatanmu dengannya, aku dapat menyimpulkan bahwa kau dan dia dulu punya masalah dalam hubungan" jawab Dion.
Mendengar itu April menganggukkan kepalanya. Benar juga, pikir April.
"Yah semua orang pasti akan langsung tau" ucap April.
Dapat dilihat, Dion menghela napas lega, entah apa yang disembunyikan oleh Dion.
~~~~
Diruang yang gelap, seorang lelaki tengah mengepalkan tangannya, ia sudah diselimuti oleh kemarahan, darahnya mendidih ketika melihat gadisnya tengah berpelukan dengan pria lain.
Tawanya jahatnya pecah, dia sudah tau siapa lelaki itu.
"Hahaha! Kau ingin bermain denganku ternyata, oke akan kuikuti permainanmu" ucap Leon disela tawanya.
Leon terus meneguk alkohol, ia sudah menghabiskan sepuluh botol alkohol. Ia terus meracau memanggil nama April.
Dia memang sudah gila.

STAI LEGGENDO
Ex Boyfriend Obsession
Storie d'amore"Shit" umpat April. Ia terkejut melihat apa yang ada di depannya. Pria itu, orang yang selama ini berhasil April hindari dan berhasil lepas darinya, kini muncul tepat di depan matanya. Mana mungkin bisa terjadi pikir April. Pria yang ditatapnya meny...