7. Weird

49 3 0
                                    

Setelah beberapa jam berada di kantor polisi dan bergulat argumen dengan polisi. Taeyong pun di bebaskan dari kantor polisi karena tidak bersalah. Tentunya karena kepintaran pengacara Irene, dan juga kepintaran Irene. Membuat polisi tidak bisa berbuat apapun selain membebaskan Taeyong.

"Kau mau kemana sekarang?" Tanya Irene kepada Taeyong.

Saat ini mereka sudah berada di depan kantor polisi. Irene yang sudah siap ingin kembali ke rumah pun bertanya terlebih dahulu kepada Taeyong. Apakah Taeyong ingin ikut dirinya ke rumah, atau malah ingin ke apartemennya terlebih dahulu, untuk menenangkan pikiran serta dirinya.

"Ke rumah sakit." Jawab Taeyong yang sangat berbeda akan pilihan yang di berikan Irene.

Irene terkejut mendengarnya. Ia langsung segera memeriksa keadaan tubuh Taeyong secara teliti. Dari atas kepala sampai ke ujung kaki.

Taeyong yang tubuhnya di putar-putar oleh Irene pun meringis. Ia segera menjauhkan tangan Irene dari tubuhnya. "Ish! Kau ini kenapa sih?!" Tanya Taeyong dengan nada kesalnya.

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Irene dengan tatapan penuh ke khawatiran. Netranya terus memandangi tubuh Taeyong.

"Aku tidak apa-apa!!" Balas Taeyong jengkel dengan pertanyaan Irene.

"Tapi kenapa kamu ingin pergi ke rumah sakit? Tidak mungkin kan kalau kau ingin ke sana, tanpa adanya yang sakit." Tutur Irene.

Taeyong yang mendengar itu pun mendecak kesal. "Bukan aku yang sakit! Tapi--"

"Lalu siapa Taeyong?!" Tanya Irene yang sama kesalnya.

"Dengarkan aku dulu kak! Bukan aku yang sakit! Melainkan Jisung!" Jelas Taeyong.

"Jisung? Jisung kenapa?" Tanya Irene, yang sepertinya lupa akan penjelasan Taeyong tadi. Sewaktu berada di dalan kantor polisi.

"Tau ah sama kakak! Heran aku sama kakak! Bisa-bisanya lupa sama cerita yang baru aja di jelasin tadi. Sedangkan kakak gak pernah lupa sama kerjaan kakak!" Balas Taeyong, yang langsung masuk ke dalam taksi pesanannya, yang sudah tiba di hadapannya.

"Yak Lee Taeyong! Jelaskan dulu kepada-ku!" Teriak Irene yang tidak di gubris oleh Taeyong.

Taeyong malah memilih untuk masuk ke dalam taksi, dan mengunci pintunya dari dalam. Membuat Irene tidak bisa ikut masuk ke dalam taksi. Dia juga langsung menyuruh supir taksinya untuk bergegas ke rumah sakit. Rumah sakit dimana Jisung di rawat, setelah polisi memberi taunya tadi.

---

Sampai di depan rumah sakit. Taeyong langsung membayar ongkos taksinya, dan bergegas masuk ke dalam rumah sakit.

Bertanya kepada resepsionis. Di mana ruangan Jisung berada.

Dia tidak mungkin langsung pulang ke rumahnya, sementara dirinya belum memastikan Jisung baik-baik saja. Walau bagaimana pun juga, Jisung seperti ini tuh karena dirinya. Jisung melindungi dirinya dari pria jahat itu, dan membuat Jisung terluka karena melindungi dirinya.

Sampai di depan ruang inap 502, Taeyong pun langsung masuk ke dalam. Melihat ke kanan dan ke kiri, untuk menemukan keberadaan Jisung.

Yup, Jisung di rawat inap di kamar biasa. Di mana Jisung menyampur dengan pasien lain.

Tapi kalian tenang saja! Taeyong sudah mengurusnya, agar Jisung di pindahkan ke kamar Very Very Important Person (VVIP). Taeyong juga sudah mengurus semua adminitrasi Jisung, sampai Jisung pulih.

Dan ya! Taeyong akhirnya menemukan keberadaan Jisung. Ternyata Jisung berada di pojok ruangan. Di mana netra Jisung tengah berbaring di atas brankar rumah sakit, dengan mata yang masih terpejam. Serta selang infus yang berada di tangan kirinya.

Tadi dokter juga sudah menjelaskan keadaan Jisung. Dokter mengatakan bahwa luka tusuk Jisunh tidak-lah dalam. Sehingga Jisung tidak menghabiskan banyaknya darah yang keluar dari tubuhnya, dan Jisung bisa di selamatkan, tanpa melalui proses koma ataupun krisis.

Perlahan tapi pasti, Taeyong mulai duduk di kursi dekat ranjang Jisung. Dengan setia ia memandangi wajah Jisung yang tengah terpejam.

Kata dokter dan suster yang menjaga Jisung, Jisung sudah siuman sejak tadi. Jadi mungkin saat ini Jisung tengah tertidur, dan Taeyong enggan untuk membangunkan Jisung.

"Seperti bayi." Gumam Taeyong, begitu melihat wajah lucu Jisung yang tengah terpejam.

"Masih muda seperti ini, tapi sudah mencari kerja. Apakah dia tidak ingin menghabiskan masa mudanya untuk bersenang-senang?" Sambung Taeyong, begitu melihat wajah tentram Jisung.

*prank* suara benda terjatuh sewaktu Taeyong ingin melihat wajah Jisung lebih dekat. Membuat Jisung meringis, dan perlahan membuka matanya  karena suara yang di hasilkan oleh Taeyong.

Jisung terkejut bukan main, begitu netranya terbuka semua, dan menemukan keberadaan Taeyong di sini.

"Nona Taeyong?" Ujar Jisung yang ingin langsung duduk, tapi di tahan oleh Taeyong.

"Jangan! Luka-mu baru saja di jahit. Kalau kau banyak bergerak? Jahitan-mu akan terlepas. Jadi, tidur saja dan jangan banyak bergerak." Jelas Taeyong, dengan posisi yang masih menahan Jisung.

Jisung yang mendengarnya pun hanya terdiam dan mengikuti ucapan Taeyong. "Nona kenapa di sini? Bagaimana dengan kasusnya? Nona tidak di tuduh sebagai tersangka bukan?" Tanya Jisung yang nampaknya khawatir dengan Taeyong.

Sedangkan Taeyong malah mendecak kesal. Bisa-bisanya Jisung memikirkan keadaan Taeyong, daripada memikirkan keadaannya sendiri.

"Nona kenapa? Maafkan aku ya. Karena aku, nona jadi terkena masalah." Ujar Jisung, yang tampaknya sangat menyesal. Sementara Taeyong sudah memukul paha Jisung. Membuat Jisung meringis.

"Kalau emang dengan cara memukul bisa meluapkan rasa kesal nona, serta bisa memaafkan aku? Silahkan pukul aku sepuas nona." Ujar Jisung, yang membuat Taeyong tambah kesal.

"Bodoh!" Satu kata yang keluar dari mulut Taeyong, yang langsung di setujui oleh Jisung.

"Aku memang bodoh. Maafkan aku." Ujar Jisung yang semakin merasa bersalah kepada Taeyong.

"Kenapa minta maaf sih?! Kau tidak salah! Aku yang seharusnya minta maaf! Karena aku? Kau jadi terkena tusukkan dan berakhir terbaring di ranjang rumah sakit!" Oceh Taeyong yang hampir saja berteriak. Untung saja Taeyong langsung ingat kalau dirinya sedang berada di rumah sakit. Di mana tidak boleh berisik di sini.

"Ya tentu saja aku harus meminta maaf. Karena aku? Nona jadi berurusan dengan polisi." Ujar Jisung  yang masih mengkhawatirkan Taeyong.

"Kenapa harus mengkhawatirkan aku sih? Kau seharusnya khawatir terhadap keadaan-mu sendiri! Aku tidak apa-apa! Jadi kau tidak usah khawatir. Yang harus kau khawatirkan saat ini adalah kesembuhan dirimu, bukan aku!" Peringat Taeyong.

"Nona beneran tidak apa-apa? Tidak di jadikan tersangka, serta kasus ini tidak di perpanjang kan?" Tanya Jisung.

"Kau ini orangnya sangat bawel dan ingin tau sekali ya? Apa saja kau tanyakan!" Ujar Taeyong, di iringi dengusan kasar.

Sedangkan Jisung terkekeh mendengarnya. "Aku tidak apa-apa. Nona tidak usah khawatir. Palingan sebentar lagi aku di izinkan pulang. Mengenai luka ini? Palingan beberapa minggu luka ini kering." Ujar Jisung, memberi tau tentang kondisinya.

"Aku tidak apa-apa. Sempat di jadikan tersangka, namun saat ini sudah tidak. Mengenai kasus ini? Tentu saja akan aku perpanjang, sampai pelaku di temukan dan di penjarakan."

NOT GUARDIAN ANGEL - JIYONG (JISUNG X TAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang