#50

214 21 17
                                    

Assalamualaikum, hai kalian gimana kabarnya? Semoga baik baik ya.

Ada undangan khusus buat kalian udah aku taroh di atas pokoknya datang nggak boleh gak.

Btw sebelum baca alangkah baiknya vote dulu, hitung mulai

1

2

3

Udah? Okey terimakasih.

Happy reading 🍭

Kamu adalah hal terindah yang ku miliki Shanum, dan aku tak punya alasan mengapa aku mencintaimu begitu dalam karena sesungguhnya rasa itu datang tiba tiba tanpa aku minta.

~Adzriel~

Matahari yang awal nya bersinar terang kini perlahan memudar, namun Shanum dan Adzriel masih tetap harus menjalankan serangkaian kegiatan untuk persiapan pernikahannya besok.

Setelah selesai fitting baju, dua insan itu kini berada di sebuah percetakan undangan ternama yang sudah pasti tempatnya berdasarkan usulan dari Lilia, kadang Shanum bingung mamah nya ini seterkenal apa sih sampai teman nya banyak banget.

Kini di depannya berdiri seorang perempuan cantik meskipun umurnya terbilang tua namun wajahnya tak menampakkan itu.
"Baik Shanum perkenalkan nama saya Azura, saya teman nya Lilia," ucap Azura seraya mengulurkan tangan.

Shanum dengan senang hatu menyambut  uluran tangan tersebut seraya berucap," saya Shanum mba mungkin mamah saya pernah cerita."

"Iya tadi di telfon, kamu kan yang mau nikah?" tanya Azura memastikan pasalnya tanpa sepengetahuan Shanum undangan sudah jadi kalau salah nama kan bahaya.

"Iya mba," jawab Shanum sekenanya.

"Sebentar saya ambilin undangannya."

Perkataan Azura membuat Shanum dan Adzriel bingung, mereka kan belum memilih dan menentukan undangan seperti apa yang cocok kok udah jadi aja?

"Kak, kakak udah pesen duluan? Ih curang kan aku mau ikutan juga."

Adzriel semakin dibuat bingung," aku gak ad-"

"Hihihi."

Adzriel mendengar suara cekikikan dan matanya segera memicing ke arah dimana orang tua nya dan Shanum berada, Adzriel membuang napas, ia sudah menduga bahwa dalang di balik ini adalah,siapa lagi kalau bukan abi dan mamah Shanum Lilia.

Tunggu, umi nya juga.

Adzriel menatap ketiga orang itu dengan perasaan dongkol.

"Kalian ya?" tanya nya to the point.

Spontan mereka mengangguk anggukan kepala pertanda 'iya'

"Kok nggak bilang?"

"Ya gak papa biar surprise," jawab Albara dengan tampang bahagia yang semakin membuat Adzriel kesal.

Shanum merasa bersalah karena telah menuduh calon suami nya sendiri.

"Kak Adzriel, Shanum minta maaf," cicit nya yang hampir tidak bisa di dengar namun pendengaran Adzriel tajam.

"Iya gak papa Shanum," ucap Adzriel dengan nada sedikit datar, ia tak menatap Shanum takut khilaf.

Shanum semakin takut, " dingin banget ucapannya huhu padahal pas fitting baju tadi udah dibuat terbang tapi sekarang malah di jatuhkan sejatuh jatuh jatuh nya mungkin ke kerak bumi," gerutu Shanum pelan takut terdengar namun lagi lagi keberuntungan tak memihak nya.

ABOUT SHANUM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang