🌏 |19.| Teguh Pendirian 🌏

87 29 43
                                    

🎼 Terlalu Sayang - Shanna Shannon 🎼

"Dasarnya saja keras kepala mau apa kata dunia dia tetap pada pendiriannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dasarnya saja keras kepala mau apa kata dunia dia tetap pada pendiriannya. Tinggal menunggu bagaimana semesta menunjukkan kebenarannya."

🌏 °°° 🌏

"Udah ketebak pasti dia kabur sama cowok sinting itu!" gerutu Alkuna lelah mencari Alkena di setiap sudut rumah.

Alkana pun hanya memijit pelipisnya. Pusing mendera kala adiknya tak ditemukan. Ia marah tapi tak bisa menyalahkan siapapun. Penjaga sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, tapi si Gibraltar terlalu mahir dalam mengajak Alkena bersembunyi.

"Kita harus cari mereka Kak!"

"Itu cowok nggak bisa dipercaya seenaknya bawa anak orang," ujarnya tidak ada kesan santai.

"Kak!"

"Dengerin Una nggak? Dia itu bahaya, kalo kak Alkena jadi korban kebrengsekannya gimana?"

"Kakak kok diem aja sih. Ayo kita cari Kak Kena!" Alkuna terus merecoki Alkana.

"Ayo Kak!"

"Udah dua belas jam lebih Kak Kena kabur," kata Alkuna tidak bisa tenang.

"Kak Kana kok masih santai-santai aja sih? Kalo Ayah sama Bunda tau gimana?" Alkuna semakin gelisah.

Itulah rasa yang dulu Alkena alami saat Alkuna kabur dari rumah, tapi kini keadaan justru sebaliknya. Entahlah, kapan Tuhan memberikan kedamaian dalam hidup mereka. Keluarga Maheswara sudah terkenal sebagai keluarga kaya raya tak lupa kalangan bawah, akan tetapi keluarganya selalu diterpa masalah.

Alkana pun bingung mengapa hidupnya tak pernah bahagia. Apa benar kata orang jika rumah tidak akan selamanya dianggap rumah? Buktinya Alkuna dulu memilih pergi lantaran sakit hati merasa tidak mendapat kasih sayang. Sedangkan Alkena memutuskan pergi dari rumah karena tertekan.

"Kak Kana!" teriak Alkuna membuat telinga Alkana berdengung sakit.

"Ayo dong!"

"Ini adiknya dibawa pergi orang nggak bener masih bisa tenang?"

Bukannya menanggapi Alkana justru memutuskan pergi ke arah dapur seraya memijit-mijit pelipisnya. Alkuna tidak menyerah terus membuntuti sang kakak bak anak bebek mengikuti induknya.

"Kak—"

"Bisa diem nggak?!" sentak Alkana membuat Alkuna langsung bungkam.

"Kakak pusing denger suaramu," imbuhnya.

"Nanti kelaparan pasti pulang! Udahlah Na jangan dipersulit. Emang Si Gibraltar punya apa sih? Buat makan aja kudu pontang-panting cari uang." Alkana berucap dengan nada cukup tinggi.

"Tapi Kak—" ucapan Alkuna terpotong.

"Nanti juga pulang! Dia bisa ngurus dirinya sendiri."

"Lagian dia kabur tanpa bawa uang nanti juga balik rumah. Mau kemana lagi dia kabur? Kerjaan Kakak masih banyak tunggu dua atau tiga hari dulu baru nanti kita cari Eswa."

Rustic Jam 2Where stories live. Discover now