Part 9

3.4K 77 2
                                    

Happy Reading.









Bernapas lega melihat kissmark di punggungnya sudah mulai menghilang, Carla berharap saat Nico pulang semua kissmark itu sudah benar-benar menghilang.

Pekerjaan Nico di Milan belum selesai, membuatnya belum bisa kembali ke Rome. Jadi sudah lebih dari 3 hari Nico berada di Milan.

Mendengar suara ketukan pintu, Carla langsung berpakaian dengan cepat, karena sangat yakin yang mengetuk pintu adalah Maxi.

Setelah berpakaian, Carla langsung keluar dari walk in closet. Carla melangkah dengan cepat menuju pintu, karena ketukan pintu masih terdengar, disusul suara Maxi memanggilnya.

Tersenyum saat membuka pintu, Carla melihat Maxi sudah rapi mengenakan pakaian olahraga. Hari ini adalah hari Sabtu, dan Maxi mengajak bersepeda.

"You look so beautiful, Mom," puji Maxi.

Carla tertawa pelan. "Really?" tanya Carla.

"Ya. Kau benar-benar sangat cantik," jawab Maxi.

"Thanks, Baby," ucap Carla.

Carla keluar kamar, lalu menutup pintu kamarnya. Carla tersenyum saat Maxi mengulurkan tangannya, dengan senang hati langsung menggenggam tangan Maxi.

"Kau ingin sarapan di mana?" tanya Carla sambil melangkah menuruni tangga.

"Bagaimana kalau di restoran favorite-mu, Mom?" Maxi balik bertanya.

"Okay," jawab Carla dengan bibir tersenyum. Maxi pun ikut tersenyum.

***

Diantar sopir lebih dulu ke restoran favorite Carla. Sepeda Carla dan Maxi juga ikut dibawa di mobil. Jadi setelah sarapan bisa langsung bersepeda di taman yang tidak jauh dari restoran itu.

Carla dan Maxi mulai menikmati makanan yang dipesan. Carla tersenyum melihat Maxi sangat lahap memakan pesanannya. Melihat Maxi selalu membuat Carla merasa sangat bahagia, karena Maxi adalah bagian terindah dalam hidupnya.

"Uncle," panggil Maxi tiba-tiba.

Menoleh ke belakang, Carla pikir yang Maxi panggil Uncle adalah Fazio. Namun ternyata, Dario. Seketika jantung Carla berdegup cepat. Bukan degup karena merasa senang, tapi karena perasaan kesal langsung muncul begitu saja.

"Hi, Boy," sapa Dario saat sudah berdiri di samping Maxi.

"Apa yang kau lakukan di sini, Uncle?" tanya Maxi.

"Hanya ingin sarapan di restoran favorite Mommy-mu. Dan Uncle tidak menyangka akan bertemu denganmu dan Mommy-mu," jawab Dario sambil melirik ke arah Carla.

Maxi mengangguk-anggukkan kepalanya dengan wajah sangat polos, seolah mengerti jawaban Dario. Karena menganggap, tidak aneh kalau Dario tahu restoran favorite Mommy-nya. Mengingat Dario adalah sahabat Fazio.

Sementara Carla berusaha menahan diri agar tidak mengusir Dario. Maxi memang cukup dekat dengan Dario. Karena selain sahabat Fazio, Maxi selalu bertemu dengan Dario jika ke rumah sakit milik Dario.

"Kalau begitu duduk di sini saja, Uncle," ucap Maxi sambil bergeser.

Tempat duduk yang Carla pilih memang jenis sofa, karena tepat berada di dekat kaca. Jadi saat makan bisa melihat ke arah jalanan.

"Bolehkah?" tanya Dario memastikan.

"Tentu boleh. Ya 'kan, Mom?" Maxi menatap Dario dan Carla bergantian.

CRAZY DESIRE [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora