Part 11

2.9K 70 0
                                    

Happy Reading.









Carla pulang ke mansion setelah makan siang bersama Olla, ternyata Mommy-nya sudah ada di mansion-nya.

"Kapan kau sampai, Mom?" tanya Carla sebelum memeluk Carina.

"Lima menit yang lalu," jawab Carina.

"Apa Mom sudah makan siang?" Carla kembali bertanya.

"Sudah," jawab Carina.

"Ikut Mom ke mall," lanjut Carina.

"Untuk apa?" tanya Carla dengan kening berkerut.

"Membeli pakaian bayi," jawab Carina.

"Untuk siapa?" Carla kembali bertanya dengan wajah semakin bingung.

"Janin dalam kandungan Ara," jawab Carina.

"What? Mom, bahkan Ara baru memberitahu kehamilannya, aku yakin pasti usia kandungannya baru beberapa minggu. Terlalu dini membeli pakaian bayi sekarang." Carla menggelengkan kepalanya, tidak percaya Mommy-nya akan berbelanja pakaian bayi sekarang.

"Pakaian itu bisa disimpan sampai Ara melahirkan nanti. Yang jelas, Mom ingin membelinya sekarang," ucap Carina.

"Memangnya, Mom sudah tahu jenis kelamin janin dalam kandungan Ara?" tanya Carla.

"Belum. Tapi tidak masalah... Mom bisa membeli pakaian untuk laki-laki dan perempuan," jawab Carina.

Carla hanya mampu menggelengkan kepalanya mendengar itu.

"Oh iya, apa kau punya nomor Ara? Mom ingin menghubungi Ara, tapi Mom baru ingat kalau Mom tidak punya nomornya." Carina balik bertanya.

"Tidak punya," jawab Carla.

Carina menghela napas pelan. "Ya sudah, besok Mom langsung saja ke mansion Fazio. Sekarang, kau ikut Mom ke mall," ucap Carina.

"Aku tidak bisa ikut ke mall. Sebentar lagi Maxi pulang sekolah, Mom," balas Carla.

"Okay, kalau begitu Mom sendiri saja," ucap Carina.

Carla hanya mengangguk. Setelah Carina pergi, Carla melangkah menuju kamar. Saat sudah di dalam kamar, tatapan Carla tertuju pada foto pernikahannya dengan Nico yang terpajang di dinding.

Melangkah menuju foto itu, Carla merasa perasaannya terasa sesak. Kini pernikahannya ternoda oleh yang tidak seharusnya terjadi.

Menyesal?

Tentu ada sedikit penyesalan.

Ya. Hanya sedikit. Karena Carla tahu, malam itu terjadi karena tubuhnya menginginkan Dario.

"Maafkan aku," lirih Carla saat sudah berdiri di hadapan foto pernikahannya.

Nico adalah pria yang dirinya pilih, karena saat itu dirinya merasa Nico adalah pilihan yang sangat tepat, agar Dario tidak mengganggunya lagi.

Dario dan Nico memang tidak berteman, tapi keduanya saling mengenal. Kekuasaan Nico tidak bisa Dario remehkan. Jadi Carla berpikir, dirinya akan aman jika bersama Nico.

Menarik napas, lalu mengembuskannya perlahan, Carla membalik badannya, lalu melangkah menuju walk in closet untuk berganti pakaian.

***

"Oh my God! Mom, kenapa kau membeli pakaian sebanyak itu?" tanya Carla sambil menggelengkan kepalanya, tidak percaya saat melihat beberapa orang membawa box berukuran besar.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang