6

236 22 0
                                    



Astaga Sorry baru Up, Gua agak sibuk sama kerjaan dan kemaren abis ngerevisi ceritanya Taehyung Jennie.

Baru sempet ngeliat cerita ini.

____





Mereka sudah kembali ke rumah Aksa. Jauh sebelum menikah Aksa memang sudah memiliki rumah sendiri.

El sudah pasti ikut, Aksa juga tidak bisa menolak karena faktanya Elin adalah istrinya.

"Kita pisah kamar" ucap Aksa di angguki El.

Aksa langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintu meninggalkan El di depan pintu kamar yang akan El tempati.

El masuk ke kamarnya untuk menata baju dan barang-barang miliknya setelah selesai El turun ke lantai bawah karena ini sudah masuk waktu makan siang El melihat isi kulkas di rumah Aksa namun hanya ada air minum dan beberapa sayuran yang sudah mengering.

El tau Aksa bisa memasak jadi El pikir akan ada yang bisa El masak namun sepertinya karena mengurus pernikahan membuat Aksa bahkan tidak sempat melihat isi kulkasnya.

El memutuskan untuk keluar, Dia berniat belanja dan mencari makanan untuk makan siang karena jika memasak dulu mungkin tidak akan sempat.

Sekitar 1 Jam setelah El keluar rumah, Aksa keluar dari kamar. Dia melihat keadaan rumah yang sepi dan berfikir jika El mungkin masih di kamar.

Namun saat Aksa akan menuruni tangga pintu depan terbuka membuat Aksa menatap ke arah El yang membawa beberap kantung belanjaan.

"Kak Aksa, El tadi abis keluar belanja sayur" El.

"Kak Aksa mau makan siang? El udah-"

"Gak, Kakak mau keluar ada urusan" Aksa dingin.

"Tapi ini udah jam makan siang Kak, kakak makan dulu aja yah. El udah beliin" El yang sudah di dapur dan mengeluarkan makanan yang dia beli.

"Kamu aja yang makan" ucap Aksa lalu berjalan keluar dari rumah.

El menarik nafasnya melihat itu karena sepertinya akan sulit.

.

.

El tidak ada niatan untuk keluar rumah, setelah meneta sayuran di kulkas Dia menyelesaikan membereskan barang-barangnya.

Dia mengusap foto dirinya dan Key yang memang Dia bawa.

"Key cepet sadar ya, Aku akan menunggumu. Tolong kembalikan semua seperti semula Key. Aku akan mencoba bertahan dan Maaf jika nanti Aku membuat mu kecewa" ucap El.

Mungkin kelelahan membuat El tertidur. Dia terbangun diatas jam 6 sore membuatnya langsung teringat dengan Aksa.

"Aku belum memasak, apa Kak Aksa sudah pulang?" El bangun dan langsung keluar dari kamar untuk menyiapkan makan malam.

Melihat mobil Aksa belum ada di garasi membuat El bernafas lega setidaknya Aksa belum pulang.

Dan tepat setelah El selesai memasak, El sedang merapihkan dapur dan mencuci peralatan yang kotor ternyata pintu depan terbuka membuat El menghentikan kegiatannya.

"Kak Aksa, El udah bikin makan malam" ucap El.

"Aku sudah makan, Lebih baik besok jangan memasak. Aku tidak akan makan di rumah" ucap Aksa dan berlalu ke kamarnya.

El merasakan sesak di dadanya. Ternyata seseulit ini Key.

El terlalu fokus dengan Aksa sampai Dia lupa jika masih ada Vino di dalam hidupnya.

"Why?" Vino saat melihat raut wajah El.

El mencoba tersenyum "Apa hidup sesulit ini?" El ke Vino.

"Apa ada masalah?" Tanya Vino dan El menggelengkan kepalanya.

"Bukan, hanya saja Aku berfikir apa semua yang terjadi karena kesalahan ku?"

"Sayang, apapun itu yang terjadi bukan kesalahan mu atau mungkin takdir sedang melakukan tugasnya"

"Jika kamu berfikir tentang Key, semua orang tidak ada yang mau hal itu terjadi termasuk kamu bukan?"

"Aku tau, tapi-"

"Sudah, jangan memikirkan apapun, di sana sudah malam lebih baik kamu istirahat"

"Jika kamu butuh teman untuk bercerita, kamu tau kan. Aku akan selalu ada buat kamu"


El masih belum siap menceritakan apa yang sebenarnya terjadi ke Vino karena El tidak ingin menambah pikiran Vino. Vino sedang fokus menyelesaikan kuliahnya dan El tidak mau membuat Vino tidak fokus.


Regret In Mistakes Où les histoires vivent. Découvrez maintenant