Jean Sakit

1.1K 281 90
                                    

Fara menatap ke arah pintu unitnya, sekarang sudah hampir pergantian shift malam dimana seharusnya Fara sudah ada di rumah sakit.

Tapi Elang ga juga balik dari pagi tadi, sedangkan sekarang Jean sedang demam dan perlu di temani. Terlebih diluar sedang hujan deras.

Fara menatap ponselnya yang menampakkan room chat Elang. Semua pesan darinya ceklis satu yang tandanya ponsel Elang tidak aktif, telepon seluler pun percuma karena nomornya tidak aktif.

"Mama... Papa mana?"

Fara buru-buru lari masuk ke dalam kamar dan menemukan Jean yang baru saja bangun dari tidurnya. Ia buru-buru melepas kompres di dahi Jean dan meraba lehernya yang masih panas.

"Papa sebentar lagi pulang, Jean istirahat aja ya biar cepet sembuh?"

Hampir saja Fara menangis saat menemukan bercak bercak kemerahan di tubuh Jean yang mulai keluar. Fara sebagai dokter umum tahu pasti kalau itu gejala cacar, cacar air.

Cacar air merupakan bentuk pertama dari infeksi Varicella Zoster Virus (VZV). Setelah terinfeksi, virus ini akan tetap berdiam diri di dalam sistem saraf pusat.

"Jean makan ya? Mama kan udah buatin sayur bayam buat kamu, habis itu minum paracetamol biar panasnya reda, ya?" Fara masih berusaha merayu Jean agar mau makan tapi selalu saja Jean menolak.

Alasannya karena tenggorokan Jean radang dan membuat Jean kesusahan menelan makanan. Kalau begini mau tak mau Jean harus dibawa ke rumah sakit untuk di infus dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Fara merapihakan beberapa baju dan keperluan ke dalam sebuah tas besar dengan terburu-buru. Setelah menyiapkannya, Fara menggendong tubuh Jean dan membawanya ke pelukan.

Jean melenguh saat tubuhnya terguncang dan berpindah tempat, "Kita ke rumah sakit Jean." Bisik Fara lalu mengambil tas besar dan menentengnya dengan sebelah tangan.

Fara memakai sendal jepitnya, sekarang ia bingung harus naik apa ke rumah sakit. Mungkin menyetop taksi di depan apartmen tidak sulit.

Ia mempercepat langkahnya sambil sesekali membenarkan posisi Jean yang miring karena berat. Fara terus berdoa dalam hati karena ini pertama kalinya harus membawa Jean ke rumah sakit.

"Fara!"

Fara menengok ke belakang, di sana ada Erlan yang memakai baju formal tapi dengan keringat dan rambut yang berantakan di dahi. Fara tebak Erlan baru pulang dari rumah sakit.

Erlan berlari menuju ke arah Fara yang berdiri di depan lift lalu keduanya masuk ke dalam lift. "Anak lo kenapa?"

Pria itu sadar Fara kerepotan dan merasa berat menggendong Jean, tangannya lalu terulur untuk menggendong Jean.

Tapi Fara menghentikannya dengan cepat, "Jangan, Jean kena cacar air takut menular nanti."

Erlan tau betul Fara sangat gugup dan khawatir sekarang. Erlan ga ngegubris omongan Fara dan langsung menarik Jean ke dalam gendongannya.

"Ga apa apa, bawa aja tasnya biar ga berat. Gue anter ya? Kebetulan tadi abis minjem mobil ke temen." Erlan tersenyum tipis membuat Fara tak enak karena merepotkan.

Baru aja Fara mau melayangkan protes tapi pintu lift kebuka dan Erlan langsung narik tangan Fara buat buru-buru jalan.

Untuk saat ini Fara cuma bisa bersyukur karena ada yang bersedia ngebantu disaat genting. Erlan bener-bener dateng di waktu yang tepat.

***Become A Family***

Elang duduk disamping ranjang pasien dimana ada Shinta yang lahap memakan bubur rumah sakit. Elang yang menyuapinya dari tadi, Shinta bilang tidak suka makanan rumah sakit yang hambar jadi Elang selalu memaksa dan berakhir menyuapi Shinta.

Become A Family ✔Where stories live. Discover now