Rasa Sesak

1.1K 288 72
                                    

Brakkk!

Pintu ruangan terbuka sedikit kencang, di sana ada Elang dengan nafas menggebu sementara Fara yang terkejut langsung sadar dari tidurnya.

"Jean..."

Fara menatap datar Elang lalu menarik pria itu menjauh dari ruangan rawat inap menuju parkiran. Elang awalnya memberontak karena ingin terlebih dulu menengok putranya tapi ia tahu, Fara sedang menahan amarah sekarang.

Sesampainya di parkiran, Fara menghempaskan tangan Elang dengan kasar. "Dari mana aja?" Tanya Fara dengan nada datar.

Elang menghela nafasnya, rasanya tidak ingin ribut saat ini. "Aku kan udah bilang sama kamu kalo aku—"

"Ngurusin jalang itu kan?"

"Fara!"

Nafas Fara terengah-engah menahan emosinya, begitu juga dengan Elang. "Kenapa? Merasa ga bersalah?" Tanya Fara.

Elang menundukkan kepalanya sambil memijat keningnya, "Maaf Fara... Aku gatau Jean sakit." Jawab Elang dengan nada menyesal.

"Kamu ga tau sepanik apa aku waktu Jean kena cacar. Kalau aja Erlan ga ada di sana waktu itu, mungkin aku hujan hujanan ke rumah sakit." Suara Fara bergetar karena nahan marah.

Lagi. Rasa bersalah itu menggerogoti Elang. Pria itu menarik tangan Fara dan menggenggamnya, "Aku bakal jagain Jean di sini, kita gantian ya."

Fara menghela nafasnya kasar, seandainya tidak memikirkan Jean sudah pasti Fara tidak mau menggubris Elang lagi.

Tapi mengingat Jean yang sangat senang dengan kehadiran orangtuanya, Fara merasa berdosa kalau berpikiran berpisah adalah satu-satunya cara.

"Demi Jean, aku harap kamu mau berubah." Ucap Fara lalu pergi mendului Elang.

***Become A Family***

Elang menatap Jean yang tertidur pulas, efek samping dari obat yang diberikan dokter untuk menurunkan panas dan meredakan gatal-gatal membuat Jean harus lebih sering tidur.

Tapi Elang lega melihat respon Jean siang tadi saat melihat Papanya. Elang pikir Jean akan marah karena Elang baru datang.

Elang juga baru ingat, ponselnya tertinggal di rumah karena tadi ia cas.

"Papa... Mama mana?" Tanya Jean di sela sela kesadarannya.

Elang mengusap pelan kepala Jean, "Mama pulang dulu buat mandi sama ngambil baju, jadi nanti Mama ga perlu pulang lagi dan bisa langsung kerja."

Fara sedikit lega karena Jean di rawat di rumah sakit tempat Fara kerja, jadi Fara lebih mudah buat menengok Jean sambil bekerja.

Di rumah, Fara yang baru beres mandi dan sedang membereskan pakaian untuk ganti terganggu karena ponsel Elang yang terus berbunyi.

Karena penasaran, Fara akhirnya mengambil ponsel itu dan mencabutnya dari kabel charger.

Shinta is calling...

"Halo Mas? Kamu kok tiba-tiba ilang? Aku hari ini pulang loh Mas."

Fara menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha menahan emosi yang menumpuk di ubun-ubun.

"Mas? Kamu dengerkan?"

Become A Family ✔Where stories live. Discover now