"Hari ini kamu kesini lagi? Aah, menyebalkan, mengganggu tidurku saja."
Yang ditegur begitu hanya tersenyum kecil sembari berjalan memutari sang sosok yang tengah berbaring. Tidak ingin menganggu singa yang sedang tertidur, namun ia juga harus menyirami tanaman disana.
Memang bukan tanggung jawabnya karena Rinnian bukan anggota klub. Namun dirinya sudah berniat untuk datang menyiram tanaman sebisanya mungkin.
Jadi tentu harus ia lakukan, kan?
Diambilnya selang air yang tergeletak di tanah. Sang gadis berjalan lagi, hendak memutari Leona untuk menyalakan kran air. Namun, belum sampai ia di sana, kakak kelasnya itu sudah terlebih dahulu berdiri di depan kran air.
Leona pun menyalakan kran dan kembali berbaring.
"T-terima kasih, senpai," ujar Rinnian tersenyum kikuk.
"Aku melakukannya karena tidak mau kamu terus-terusan melewatiku dan menghalangi sinar matahari. Sekarang sudah, lakukan tugasmu dan cepat pergi dari sini."
Jawaban darinya terdengar kasar. Meski begitu, Rinnian tetap menjawabnya dengan senyuman.
Ia tidak mau ambil pusing. Toh, ia yakin Leona tidak bermaksud kasar.
Rinnian menekan kran di selang dan mulai pergi menyirami bunga yang tertanam disana. Sambil sesekali berbicara dengan bunga yang ada di sana.
Anak aneh, pikir Leona.
Leona tidak mengerti, kenapa tiap kali ia merawat tanaman disana, ia harus berbicara dengan mereka? Bukannya memberikan perawatan yang selayaknya juga sudah cukup? Menambah bising saja.
Padahal ini tempat favoritnya, sendirian. Dimana ia bisa bersantai, entah untuk tidur, bermalas-malasan, atau membolos dari pelajaran.
Sang raja hutan menguap lebar. Seharusnya ia marah ketika ada orang yang mengganggu privasinya. Ya, seharusnya sih begitu.
Tapi kenapa kali ini ia malah diam?
Memutar bola matanya kesal, sang raja hutan memilih mengabaikan pemikiran abstraknya dan kembali memejamkan mata.
Sementara sang singa tengah terlelap, mata nilakandi itu melirik kakak kelasnya. Lucu, bagaimana pertemuan kecil mereka mengantarkan keduanya pada titik ini.
Rinnian yang sedari dulu takut dengan Leona, kini dapat berada di jarak yang dekat dengan sang penguasa hutan. Siapa sangka?
YOU ARE READING
Lied ✣ Leona Kingscholar x OC
Fanfiction"Bagaimana kamu dengan ketua asrama itu?" "Apa?" "Hubungan kalian?" "Ha?! Kenapa pertanyaannya ... hubungan kami baik, kurasa?" -------------- A part of SFragments project collaboration. Terinspirasi dari sebuah roleplay singkat yang author lakukan...
