05

1K 94 7
                                    

.
.
.

"Jake, gue boleh nginep dirumah lo?"

HeeJake sedang berada di mobil menuju arah pulang rumah Jake, seperti yang diucapkan. Heeseung akan mengantar Jake setiap berangkat dan pulang sekolah.

"Mau ngapain? Kamar cuma dua, kamar gue sama kakak gue. Mau tidur dimana lo."

"Di kamar kamu lah yank."

"Geli bangsat!"

"Kok kasar lagi? Kamu beneran minta dicium sampe pingsan ya.." Heeseung menunjukkan wajah mengejeknya,

"Gak ya!"

"Terserah bayi deh. Jadi boleh atau engga, sayang?"

Jake yang mendengar kalimat sayang tentu terkejut dan tersipu malu, tidak ada yaang memanggilnya sayang kecuali orangtua dan kakaknya. Itupun jarang,

"A-apasih sayang sayang mbah mu!" Jake mencebikkan bibirnya membuat wajah nya terlihat sangat imut. Jangan lupakan pipi gembul dan bibir merahnya.

"Kamu malu ya aku panggil sayang?"

"STOP IT!!"

Wajah Jake semakin memerah, Heeseung yang melihatnya hanya tertawa renyah, bayi nya sangat imut.

"Boleh engga, Shim Jaeyoon?" kali ini Heeseung berbicara dengan nada lembut, tidak menggoda Jake.

"I-iya, terserah."

"Thanks Jake." yang dibalas anggukan oleh Jake.

Toh, Jake pikir tidak akan masalah jika Heeseung hanya menginap dirumahnya, sama-sama laki katanya, padahal itu akan menjadi masalah besar nantinya.

.
.
.

"JAKE GANTENG PULANG~" teriak Jake seraya melepas sepatunya brutal dan menghempasnya begitu saja, Heeseung hanya geleng-geleng dan menaruh sepatu Jake dan dia ke rak sepatu dekat pintu.

"Wow, bersih banget rumahnya. Wangi bayi, pasti wangi bedak Jake." gumam Heeseung sambil terkekeh kecil,

Heeseung menaruh tasnya di sofa milik sang gebetan lalu duduk, tak lama kemudian Jake menghampirinya dengan muka masam.

"Kenapa Jake?"

"AHHHHHH!!" teriak Jake tiba-tiba dan mengacak surainya sampai kusut berantakan.

"Eh, eh.. kenapa?? Ayo tenang dulu."

"Hiks, hiks. Kak Soobin pergi ke luar kota, katanya ada urusan kuliah. Aku ditinggal sendiri, mana aku gabisa masak. Masa harus gofood tiap hari." Jake melengkungkan bibirnya kebawah, tanda ia sedang bersedih. Namun bagi Heeseung itu sangat imut.

"Kan kakak kamu pergi karna urusan kuliah, paling ga nyampe 4 hari. Lagipula kan ada aku disini." Heeseung menenangi Jake, "ITU DIA!" teriak Jake, lagi.

"Sayang, jangan teriak-teriak." tegur Heeseung

"Maaf.." cicitnya sambil memainkan ujung kuku dikedua tangannya.

"Hm, itu dia apanya?"

"I-itu dia, aku jadi gak tenang karna kakak disini tinggal sama aku. Kak Soobin pulangnya 2 minggu lagi, hiks." lanjut Jake sambil terisak kecil

"Kenapa gak tenang aku disini? Kamu takut aku macem-macem?" Heeseung melihat muka jake seperti jawaban 'iya'

"Come on babe, aku gak akan macem-macem disini. Aku cuma nemenin kamu, tadinya mau nginep semalam doang, tapi kamu ditinggal kakak kamu 2 minggu jadi aku nginep juga 2 minggu aja." panjang lebar Heeseung membuat Jake melongo, 'tinggal bareng Kak Hee 2 minggu full?'

Mau simulasi menikah apa gimana ya,

"Kakak nginep disini 2 minggu? Emang orangtua kakak ngizinin?"

"Mereka udah pergi, sejak aku kelas 2 SMP." lirih Heeseung

"Ah.. maaf kak, aku gak bermaksud buat kakak sedih." 1 fakta tentang kakak tingkatnya baru saja Jake ketahui, ada banyak fakta lagi yang akan ia ketahui saat tinggal bersama Heeseung.

Seperti, bahwa Heeseung mencintainya!

***

Kini Jake tengah berkutat di dapur, bingung ingin memasak makan malam apa. Mana Jake tidak bisa memasak,

Heeseung yang melihat Jake tengah mondar mandir sambil berfikir, batin Heeseung 'lucu'. Always ya pak?

"Aku aja yang masak, kamu mau apa?" Heeseung yang tiba-tiba disamping Jake membuat si empu terkejut, "Kakak bisa masak?" tanya Jake membuat Heeseung tertawa hambar.

"Aku kan.. tinggal sendiri, jadi apa-apa selalu sendiri. Makan sendiri, kadang makan di tongkrongan atau rumah Ni-ki."

"Loh? Kakak gak tinggal sama Ni-ki? Kan dia adik kakak."

"Kita bukan saudara kandung."

Lagi-lagi Jake mendapat fakta kehidupan Heeseung, hati Jake sedikit perih melihat kakak tingkatnya hidup dalam kesepian. Jake memang ditinggal orangtuanya bertahun-tahun, tapi mereka masih sering berkomunikasi. Uang saku dari mereka pun masih lancar, Jake tinggal dengan kakaknya.

"Maaf ya kak, aku jadi buat kakak sedih daritadi." Jake merasa bersalah karna membuka topik yang sensitif, tak sadar tangannya menggenggam si kakak tingkat.

"Gapapa, sayang." Heeseung benar-benar merasa bahwa perasaannya pada Jake bukan sekedar suka atau tertarik, tapi Heeseung mencintai Jake. Netra Jake yang hangat, membuat hidup Heeseung yang dingin kembali hangat. Seperti saat orangtuanya masih ada di dunia ini.

Jake tak lagi marah saat Heeseung memanggilnya sayang, meskipun ia masih tersipu. Tapi entah mengapa panggilan Heeseung membuat ia merasa nyaman dan ingin memeluknya erat-erat, waduh.

Dan akhirnya mereka pesan gofood karna Jake merengek ingin makan ayam teriyaki, setelah kekenyangan Jake tersayup-sayup di sofa. Melihat Jake yang sudah mengantuk, Heeseung beranjak bangun dan menggendong Jake ala koala.

Respon Jake? Alih-alih kaget dan memberontak, ia justru melingkarkan tangannya di tengkuk sang calon, ea. Berakhirnya mereka tidur bersama dikamar, gak ngapa-ngapain lho ya!

───────
- chloxrv

Kisah Cinta Mereka || HeeJakeWhere stories live. Discover now