9

47 4 29
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Samuel

Aku berencana melamar vivi hari ini karena kupikir ini waktu yang tepat bagiku untuk melamarnya apalagi ini di tengah-tengah lapangan sekolah.

"Ada apa samuel-san?" Tanya Vivi.

"Maaf kurang romantis vivi-chan." Ucapku.

Aku berjongkok di depan vivi lalu mengeluarkan sebuah kotak cincin di depan vivi.

"Will your merry me nefertari vivi?" Tanyaku sambil mengambil cincin berwarna putih di depanku.

"Yes i will." Ucap Vivi.

Aku bangun dan menyematkan cincin di jari manis vivi lalu semuanya bertepuk tangan karena hal tersebut.

"Wah niichan resmi akhirnya!" Pekik Reiju.

"Hahahaha iya." Tawaku.

Aku merangkul pundak vivi lalu kami berfoto bersama-sama dengan kembar empat yang duduk di bawah karena tidak cukup ruang.

"Yeah traktir makan sama niichan!" Pekik Yonji.

"Tentu saja bungsu." Ucapku.

"Hehehe." Tawa Yonji.

"Rei-chan mau sesuatu tidak?" Tanyaku.

"Vivi lulus sekolah niichan menikah dengannya saja." Ucap Reiju.

"Boleh saja." Ucapku.

Selesai acara tunangan yang disaksikan semua orang aku mentraktir semua adik-adikku.

Malam harinya aku bersama keluargaku melakukan pertunangan resmi antara aku dan vivi selesai tunangan langsung pulang begitu saja.

Pagi harinya aku sedang memutar kursi di ruanganku karena bosan semua dokumen sudah beres.

Aku keluar ruangan untuk menjemput kelima adikku dan saat menunggu kelima adikku ada yang melirik kepadaku namun aku tidak memperdulikannya.

"Niichan!" Panggil Reiju.

"Yo rei-chan." Sapaku.

"Langsung kesini saja." Ucap Reiju.

"Begitulah malas bolak-balik juga." Ucapku.

"Jadi niichan menikah muda dong." Ucap Reiju.

"Hahahaha begitulah dan soal pendidikan vivi-chan mau dilanjutkan terserah dia sih aku tidak melarangnya sama sekali." Ucapku.

"Aku nanti saja menikahnya kalau sudah lulus S1." Ucap Reiju.

"Kebetulan pacarmu itu dari keturunan kaya raya jadi niichan jadi lega deh." Ucapku.

"Apa hubungannya coba?" Bingung Reiju.

"Tidak masalah sih." Ucapku.

"Niichan mau gendong dong." Ucap Reiju.

Aku menggendong reiju lalu mengelus punggungnya dengan lembut tak lama kembar empat datang begitu saja.

"Ayo pulang niichan ada jam kuliah sebentar lagi." Ucapku.

"Iya!" Pekik Kembar empat.

Selesai mengantar kelima adikku pulang aku ke kampus untuk mengikuti pelajaran dengan tenang.

Tepat dini hari aku selesai kuliah dan melewati kampus sendirian karena semua temanku sudah pergi duluan.

"Ace malah seenaknya pergi begitu saja menyebalkan!" Kesalku.

"Hihihihi." Tawa Seseorang.

"Ketawa saja terus aku tidak takut denganmu." Ucapku.

Aku menatap datar sosok sadako di depan mataku dan menendangnya begitu saja lalu berlalu pergi begitu saja.

Di parkiran aku melihat ada beberapa hantu yang berusaha menakutiku namun aku tidak peduli sama sekali.

Di mobilku aku melihat ada sosok hantu anak kecil yang wajahnya hancur namun aku hanya mengangkat bahuku saja.

"Kau salah orang hantu baru aku tidak takut dengan kalian semua kalau perlu aku bisa memberikan sebuah doa untukmu agar segera tenang." Ucapku.

Hantu anak kecil tersebut pergi begitu saja dan aku melanjutkan perjalanan dengan tenang lalu kulihat hanya kekosongan saja di mata orang lain tapi aku melihat banyak sosok hantu disana.

Tiba di rumah aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan beristirahat memulai hari besok.

Aku terbangun jam tujuh pagi lalu melirik kearah jam sejenak dan tertidur kembali karena malas bangun lagipula weekend.

"Niichan!" Panggil Reiju.

Aku membuka sebelah mataku dan melihat reiju memakai baju bikini membuat aku kaget akan hal tersebut.

"Astaga kamu mau kemana!" Kagetku.

"Ke pantai bersama pacarku." Ucap Reiju.

"Ganti baju cepat!" Pekikku.

"Tanggung niichan aku malas ganti." Ucap Reiju.

Aku menggendong reiju ke kamarnya dan mengambil kemeja milik reiju dan celana pendek longgar miliknya.

"Pakai ini dan jangan gunakan pakaian dalam begitu." Ucapku.

"Aku ke pantai lho niichan." Ucap Reiju.

"Tidak boleh pakai bikini pokoknya!" Protesku.

"Pakai cepat dan aku akan mengawasimu dari kejauhan kalau ingin kencan." Ucapku.

"Niichan aku bukan anak kecil lagi!" Kesal Reiju.

"Tidak peduli sama sekali." Ucapku.

Aku keluar kamar reiju dan memakai bajuku dengan cepat sekali lalu melirik kearah pacar reiju.

"Kau sengaja kan mengajak adikku ke pantai!" Kesalku menarik kerah bajunya.

"Reiju-chan yang mengajakku ke pantai kakak ipar." Ucap Pacar Reiju.

"Awas kau macam-macam dengannya habis kau di tanganku!" Ancamku.

"Iya iya aku tahu." Ucap Pacar Reiju.

Aku mengikuti acara kencan reiju dengan pacarnya untuk mengawasi gerak-gerik mereka berdua walaupun kulihat reiju kesal akan hal tersebut.

🍁Selalu ikut kencan reiju untuk mengawasinya

Vi Twins

~ 25 Oktober 2022 ~

Cepat update kouta habis

✔️ Vinsmoke Reiju Twins (oc male reader)Where stories live. Discover now