•DROPP• [BL] Rebirth: A Doted Toy Boy in 'Another' World

155

"Itu sangat menyengat! Kenapa kamu bahkan tidak bisa menciumnya?"

Jika ada tangan, ikan ajaib itu mungkin menutupi hidungnya, ekspresinya sangat menyakitkan.

Jiang Sheng menarik napas, tetapi tidak berbau.

"Tidak ada rasa! Di mana bau darah?"

Jiang Sheng sepertinya kamu dalam bahaya bercanda dengan kami.

"Tidak, itu benar-benar memiliki bau darah yang kuat, sungguh."

Ikan ajaib itu mengutak-atik ekornya dan menjelaskan dengan tergesa-gesa.

"Benar-benar ada bau aneh di sini."

Jianghuo memasuki ruangan dan mengatakan ini segera setelah dia datang.

Dia mengangkat tangannya dan tiba-tiba merasakan udara.  Dia memegang sesuatu.  Sudah jelas bahwa tidak ada apa-apa.

"Apa yang kamu lakukan? Ini sangat kotor."

Pei Shu segera menampar kepala Jiang Huo dan mengira dia tidak serius lagi.

Jianghuo tidak marah, tetapi dengan serius berkata, "Ada beberapa kekuatan spiritual yang tersisa di sini. Meskipun tidak terlalu jelas, seseorang memang menggambar susunan sihir di sini. Orang-orang yg melukis itu adalah tingkat tinggi."

Setelah itu, dia berjongkok dan menepuk lantai.  Kemudian dia menggigit jarinya dan menulis "susunan sihir" dengan darah.

Di lantai perlahan muncul susunan sihir merah, tetapi ada beberapa tampilan yang rusak dan tidak lengkap.

Tapi tidak sepenuhnya, Jianghuo masih melihat penggunaan susunan ajaib ini, dan alisnya menjadi semakin kencang.

"Itu terlalu kejam. Ini adalah susunan ajaib yang dibuat dengan cara memotong pergelangan tangan orang dan menggunakan kekuatan darah yang mengaktifkan kekuatan kasar. Selain itu, ada beberapa sidik jari yang jelas. Pria itu seharusnya memotong pergelangan tangannya dan menekan tubuhnya untuk menggambar susunan ini.  dengan darah."

Jari-jari di sepanjang larik ajaib menghapus debu Jalan Jianghuo, mata lebih banyak sentuhan sakit hati.

“Array sihir mata buta? Apa ini?” Bai Hao bertanya.

"Array sihir yang mirip dengan membutakan hanya bisa digunakan oleh divisi Yin Yang dan Exorcist. Levelnya sangat tinggi, hanya sedikit orang yang bisa mengendalikannya, bahkan aku tidak bisa menggunakannya."

Tapi mengapa ada susunan ajaib seperti itu di sini?  Ingin menutupi sesuatu?  Di ruangan ini?

Tiba-tiba, dia berdiri dan melihat sekeliling ruangan biasa.

"Kamu memiliki hidung yang bagus, bukan?"

Dia tiba-tiba meraih ikan ajaib di satu sisi, mencubit kepalanya dan menyapu dia sebagai penyapu ranjau.

"Kau lepaskan aku! Ada apa? Jangan cubit aku."

Ikan iblis tidak suka, berjuang sepanjang waktu, tetapi tidak ada gunanya.  Jianghuo tidak memperhatikannya.  Dia bertanya, "katakan padaku di mana bau darah yang paling berat."

"Kenapa aku harus mendengarkanmu, huh?"  Ikan iblis tidak mau bekerja sama.  Dia membuang kepalanya dan kehilangan kesabaran.

Jiang Huo segera mengepalkan tinjunya dan menunjukkan senyum ramah kepadanya, "benarkah tidak mengatakannya?"

Ikan ajaib langsung dua air mata, mengendus sedih, "woo,woo" berlinangan air mata

"Apakah itu cukup?"

Jianghuo menyipitkan mata padanya, wajah yang memaksaku untuk menggunakan kekuatan.

Ikan iblis langsung memarahi dalam hatinya, iblis, iblis.

Tapi sekarang perlawanan sama saja dengan kematian.  Aku mencium sumber bau darah di ruangan itu.

"Bau darah di sini adalah yang terkuat, jauh lebih kuat daripada di lantai."  Ikan ajaib itu melambaikan ekornya dan menunjuk ke Jianghuo.

"Ok aku paham."

Jiang Huo membuang ikan ajaib itu dan berjalan ke dinding yang ditunjuknya.

Ikan ajaib tidak memiliki pertahanan, langsung jatuh ke tanah, retak, mental ikan dipertaruhkan ah!

"Menangis dengan sedih. Aku akan menuntutmu karena menyalahgunakan ikan."

Ikan iblis menangis dan berdiri dengan ekornya dan mengarahkan sirip hiu kecilnya ke Jiang Huo.

"Jika kamu tidak ingin dipukul lagi, kamu sebaiknya diam."

Jiang Sheng membungkuk untuk mengambil ikan ajaib dan menyentuh kepalanya.

Ikan ajaib segera mengendus hidungnya dan menatap Jiang Sheng dengan menyedihkan, seolah ingin berteriak.

"Kamu laki-laki! Kamu tidak boleh menangis."

"Ya, aku laki-laki, aku tidak bisa menangis."

Dipaksa menahan air mata, menampakkan wajah bangga.

Halo!  Bodoh sekali!

Jiang Sheng, sang tuan, menambahkan kalimat ini di dalam hatinya.