- They are sensitif!! - SAI

3.8K 218 16
                                    


!! SHOUNEN AI !!
ENJOY

"Dua Coffee latte dingin tolong"
Hari ini tepat nya tidak ada Jadwal livestreaming, dan sebenarnya bukan kebetulan bagi mereka untuk merencanakan jadwal istrahat yang sama. Jika dipikirkan karena jadwal Streaming padat yang harus mereka berdua hadiri setiap harinya yang membuat mereka jarang menghabiskan waktu bersama. Jika dipikirkan Hampir 3 minggu lamanya Vox dan Shoto tidak menghabiskan waktu diluar. Ya, Tidak ada salahnya sesekali memilih menatap Langit biru dari pada Layar yang berisikan Chat dari Fans mu. Namun suatu keberuntungan memiliki banyak Fans yang peduli dengan Mereka.

"Aku bahkan heran mengapa kau mengenakan jaket disiang hari? Bukan karena aku tidak suka justru kau terlihat mengemaskan Shoto" Ucap Vox. Ya, entah bagaimana menjelaskannya, soal trending dalam berpakaian sekarang. Namun jaket Ungu dengan corak Kuning menyalah memang menjadi ciri Khas darinya. "Lebih baik tak usah dibahas Vox, Setelah ini kita ke Arcade dan ada Festival di kuil sore ini jika kau mau pergi" Shoto menunjukkan Jadwal waktu dari Handphone nya. Namun itu bukan Festival Hanabi atau semacamnya, Shoto justru bilang bahwa setaunya sedang diadakan Festival Tanabata di kuil. "Hmm, Tanabata ya? Baik, jika kau mau kita bisa kesana sepulang dari Arcade, intinya kita habiskan waktu ini sebaik mungkin Shoto sayang" Goda Vox. Shoto hanya diam dan terus memperhatikan jadwal waktu di handphone nya.

Saat Vox ingin mengambil Handphone dari Sakunya seorang pelayan Barista yang mengantarkan pesanan mereka berdua, Saat ia hendak mengambil pesanan Siku lengannya tidak sengaja Mengenai dadah Shoto membuat nya Tersentak kaget dan bahkan hampir menjatuhkan Handphone nya. "A- ngh" Astaga ia benar benar malu dan menutup mulut nya dengan lengan kirinya. Untungnya sang pelayan Barista tidak bereaksi akan hal itu, Ia justru berterimakasih dengan posisi setengah membungkuk lalu pergi. Bukannya merasa atau semacamnya Vox justru menarik Shoto ke meja 2 Kursi di dekat jedela.

"V-Vox apaan apaan kau tadi?? " Tanya Shoto kesal. Namun Vox justru memberi reaksi Heran kepada Shoto "tadi? Aku justru merasakan sesuatu dan aku akan pertanyaan soal itu nanti" Vox lalu kembali santai dan menikmati Minumnya.

[🧧🗡 ]


Setelah selesai mengobrol santai di cafe sesuai persetujuan mereka berniat pegi ke Arcade saat ini, hanya untuk bersenang senang dan menghibur diri. Namun Vox menarik lengan Shoto ke Tempat Toilet umum (btw toilet umum di luar itu bagus, ngk kek di indo, plz..).

"Tunggu Vox! Vox Akuma!! " Teriakan Shoto yang berusaha menarik dirinya kembali. Vox menarik nya memasuki salah satu ruangan yang lumayan sempit untuk mereka berdua, Ia menyudutkan Shoto ke Dinding dan menatapnya dengan cukup tajam, membuat Shoto hanya bisa menelan ludah menatap nya. Vox menaikan Sweater Shoto hingga melewati dadahnya, Hal yang Vox maksud telah terjawab, ia melihat kedua Nipple Shoto yang di tutup menggunakan plester luka. "Apa ini Shoto? " Tanyanya sambil mengusap sala satunya dari balik plaster luka itu tanpa membukanya. Shoto langsung bereaksi akan itu, namun kali ini agak berbeda.

"Ngh- kau terlalu kasar dengan mereka Malam itu, namun akhir akhir ini terasa sangat sensitif" Vox yang mendengar itupun terkekeh, ia tidak menyangka kali ini akan sangat sensitif. Vox mengusap pipi Shoto yang memerah karena malu Hingga lalu mencium Dadanya dan berbisik pada. "Bagaimana jika kita menunda pergi ke Arcade dan Kuil nya Hm? Aku tidak tahan kali ini" Goda Vox yang hanya dibalas Anggukan kecil dari Shoto, Vox yang puas langsung membawa Shoto keluar dan mencari Taxi. Untung nya disepanjang perjalanan Vox sanggup menahan hasratnya dan hanya menggenggam lengan Shoto. Jika tidak maka itu seperti selangkah untuk diusir keluar dari Taxi.....

??

Untung tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai ke Apartemennya dengan cepat. Saat sampai di ruang apartemen Vox langsung mengunci pintu dan lansung menyudutkan Shoto ditembok dan Menariknya kedalam Ciuman yang panjang. Lumatan Lembut yang perlahan kasar penuh akan Gairah sama-sama mereka berikan, Hingga di ruang tamu itu Hanya terdengar suara Decah saliva dan bukan suara lainnya. "Ahhn V-ox Vox nnhh" Vox yang merasakan lengan Shoto yang perlahan memukul dadanya langsung melepaskan ciuman diantara mereka, Hingga Vox tertawa meliat reaksi Shoto yang malu karena sensitif yang ia Rasakan.

Mereka bersama memasuki Ruangan kamar mereka, dan disana Shoto membuka Jaketnya dan meletakkannya di salah satu kursi besama dengan sweater miliknya. Vox yang melihat itu langsung menghampiri Shoto dan menidurkan nya perlahan. Melihat Plaster luka yang masi ada, Vox perlahan membukanya secara perlahan namun justru hanya itu saja membuat Shoto mendesah namun iya berusaha menutupnya dengan menggigit Bibirnya. "Ahh- hati hati Vox, mereka ngh- Sangat sensitif" Semakin sensitif maka semakin Menarik permainan ini, begitu pikir Vox (?). Vox yang melihat Anak Anjing mengemaskan dibawahnya membuat nya geram ingin terus mencium dan memainkan wajahnya, Lantas ia mengecup Keningnya dengan lembut dan terasa penuh kasi sayang, Sembari memainkan sala satu Nipple Shoto ia juga Mengitari lehernya dan meninggal kan Tanda merah yangenggan Hilang dalam waktu singkat.

"Ahh- Vox nghn~"

Vox kini masih Memainkan memainkan Nipple Shoto berusaha meregangkan rasa Sensitif pada tubuhnya. Namun kini ia memainkan nipple nya didalam mulutnya membuat Shoto terisak kaget merasakan Nipple nya yg Sensitif di Hisap begitu saja. Shoto mendadak mendorong Vox menjauh darinya dalam posisi duduk ia berusaha menghapus air matanya, Vox yang melihat hal ini langsung mengusap air mata dari wajah Shoto namun sebenarnya kali ini air mata itu tidak mempengaruhi wajahnya yang menawan dan cantik. "Owhh~ jangan menangis puppy" Shoto yang mendengar itu langsung malu bukan main "A-AKU TIDAK MENANGIS!! " Teriaknya yang berusaha menutup kenyataan. Benar benar menggemaskan.

Vox tertawa, ia mengengam kedua tangan Shoto menjauh dari wajahnya "jangan tutupi wajah manis mu, aku janji akan perlahan padamu, katakan jika terasa sangat sensitif" Vox kemudian dengan Lembut Mencium kening Shoto lalu menatapnya dengan lekat. Owhhh betapa mengemaskan nya dia, jika ia bisa melihat ia pasti langsung malu dan tidak membiarkan siapapun melihat wajahnya.

"Kemarilah sayang" Ucap Shoto yang kemudian menidurkan dirinya. Dengan senyum terukir berbentuk Godaan ia tunjukkan. Namun janji tetaplah janji, Vox akan memperlakukan nya dengan lembut kali ini. Ya setidaknya jika ia mau menjadi anjing yang menurut. Jika tidak? Mungkin saja menghabiskan malam penuh dengan nya tanpa istirahat.... Haha.

989 Words
See you next Time
Bonus:

989 WordsSee you next TimeBonus:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ONE-SHOT] Vox Akuma × ShxtouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang