Chapter 35

193 8 2
                                    

Yorobun Annyeong?!!

Ohh iya, sebelum membaca cerita Reno-Nayla boleh kali yah baca curcolan aku? Hehehe...

Klo yg nggak mau baca, boleh skipp aja! Langsung baca cerita Reno-Nayla❤️🌻

Jujur aku sedikit kecewa sih hehehe, awalnya aku kira aku kecewa karena minimnya vote padahal pembaca nya perchapter nembus 50 orang. Tapi nyatanya, kecewa ku bukan karena itu. Aku maklumi kalau ada dari kalian jadi siders, tapi masalahnya kemarin aku dobel up. Tapi yang ada, cuma part akhir yg di baca, part yang awalnya nggak dibaca huhuhuhu...

Padahalkan, tanpa part awal, part akhir kagak lengkap gitu. Tapi bisa-bisanya yang rame hanya di part akhirnya. Yaudah deh, aku cuma mau bilang ini aja.

Happy Reading!!!❤️

         Suara klakson serta makian dari penghuni jalanan memekakkan telinga Reno

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



         Suara klakson serta makian dari penghuni jalanan memekakkan telinga Reno. Sudah berapa kali orang-orang membunyikan klakson hanya untuk menyuruh Reno mengurangi kecepatan laju motor nya. Tapi seakan tidak peduli, Reno terus saja menarik gas motor nya dan melaju sangat cepat membelah jalanan.

Kacau, itulah perasaan Reno saat ini. Tidak heran jika  Reno melampiaskan rasa marah dan kecewa nya di jalanan. Kata orang, anak lelaki jika sudah stress maka dia akan melampiaskan segalanya ke dalam bentuk balapan seperti sedang mengejar maut. Jika di tanya, mungkin itulah keinginan Reno saat ini. Pergi dan hilang dari bumi.

"Arrrgghhh," teriak Reno di kala jalanan sudah sepi.

Pukul 12 tengah malam, Reno masih terus berkelana entah kemana dengan motor nya. Dering ponsel nya sudah berbunyi ratusan kali tapi di hiraukan nya. Tidak peduli siapa pemanggil tersebut, Reno hanya peduli dengan dirinya sendiri.

Sungguh Reno tidak pernah menyangka apa yang di dengarnya tadi merupakan kebenaran dalam hidup nya.

Flashback on*

Ketika Reno ingin pergi menyusul Nayla ke Rumah Sakit, Budi tiba-tiba datang dari arah berlawanan dengan Reno.

"Mau kemana kamu?" tanya Budi.

"Reno mau keluar sebentar Pi,"

"Papi mau bicara!"

"Sebentar Pi, kita bicara nya nanti aja. Oke?" Reno berlari kecil meninggalkan Budi. Tapi tidak tinggal diam, Budi berteriak memanggil nama Reno dan membuat Reno terdiam di tempat.

"RENO! SAYA INGIN BICARA!" ucap Budi dengan suara yang penuh penekanan. Mau tak mau, Reno menuruti perintah Budi dan mengikuti langkah kaki Budi menuju Ruang Kerja miliknya pribadi.

Perdebatan-perdebatan kecil mulai terjadi. Awalnya Reno hanya diam ketika dirinya di maki. Tapi ada satu hal yang membuat Reno merasa tidak nyaman ketika Budi mengatakan sesuatu buruk tentang mami nya. Reno pikir, mami yang di maksud Budi adalah Farah. Tapi nyatanya, pemikiran Reno salah.

My spoiled husband [END]Where stories live. Discover now