第 25 章

452 52 2
                                    


"Tahanlah meski sakit."  

Raha menuangkan alkohol perlahan ke lutut Shed. Alkohol meresap ke dalam luka, menyebabkan rasa sakit yang membakar di kulitnya. Pasti sangat menyakitkan, tapi Shed hanya sedikit mengernyit. 

"Dari mana Anda belajar menggunakan alkohol pada luka?"

"Dulu, saat aku sedang terburu-buru."  

Jawaban Raha singkat. Sulit untuk menyimpulkan keadaannya lebih lanjut. Tapi itu bisa dipahami kalau dia tidak menggunakannya pada luka siapa pun, melainkan pada dirinya sendiri. 

"Apa Anda melukai diri Anda sendiri?"  

Menatap mata Shed, Raha tersenyum dengan wajah bengkok. "Apa itu penting?"

Raha meletakkan botol alkohol dan mengangkat dirinya. Dia tiba-tiba memeluk Shed. Dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya diam, dengan kepala Shed terperangkap di lengannya yang kurus. 

Mungkin karena gaunnya yang tipis, detak jantung Raha bisa sampai ke telinga Shed. Raha tidak mengatakan apa-apa sampai saat dia melepaskan Shed. 

Shed meraih pergelangan tangan Raha saat Raha perlahan mengangkat kepalanya dan menjauh. Rambut biru Raha, yang bersinar dengan minyak wangi, tergantung di pipi Shed. 

"Kenapa?"  Raha tersenyum. Tidak seperti biasanya, itu adalah senyum sedih yang aneh. "Apa kau mau menciumku?" 

"Ya." 

Shed menarik pergelangan tangan Raha. Tubuh Raha dengan ringan terhuyung-huyung saat dia ambruk ke arah Shed. 

Tubuh Raha terasa terlalu lembut untuk Shed. Shed merasa seperti itu akan meleleh tanpa bekas jika dia memegangnya bahkan dengan sedikit kekuatan....

Shed sedikit memiringkan dagunya. Bibir mereka bersentuhan. Raha menerima ciuman itu. Rasa panas, tekstur lembut, dan nafas bercampur aduk menjadi satu. Saat bibir mereka terlepas, Raha menatap Shed. 

"Maaf." Raha memeluk erat leher Shed lagi. "Aku minta maaf." 

Pada saat itu, Shed merasa sangat aneh. Sesuatu di benaknya mencengkeram erat, dan untuk sesaat dia merasa seperti tercekik. Perasaan tersedak yang aneh menegang di lehernya dan menghilang. 

"Saya tidak diizinkan untuk mengobatinya." 

(On//: ini kalimat Oliver yang di bab 19, yang waktu si Shed nanya kenapa Oliver gak ngobatin mentalnya Raha juga.)

Apa itu? alasan mengapa Putri Kekaisaran yang bahkan tidak peduli dengan lukanya sendiri, entah itu terinfeksi atau membusuk, meminta maaf dengan begitu mudah? 

Kehangatan Raha perlahan meresap ke dalam tubuh Shed. 

* * * 

Beberapa saat kemudian Oliver bergegas ke kamar  Raha. 

"Untungnya, tulang rawannya masih aman. Anda tidak perlu khawatir. Untuk sementara, jangan gunakan lutut Anda selama seminggu atau lebih." 

"Apa itu berarti aku tidak bisa berjalan?" 

"Bukan begitu ...." 

"Oke." 

"Baiklah. Ini obatnya." 

Oliver meninggalkan istana bagian dalam hanya setelah memberikan obat kepada Shed dan memeriksa perbannya sekali lagi. 

The Princess' Bedroom DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang