Part 40 Rumah Mama Mertua

1.7K 130 246
                                    

"Gue tau cakrawala ini luas tapi kenapa hati gue selalu tertuju ke arah lo?"
Arvin

"Gue tau cakrawala ini luas tapi kenapa hati gue selalu tertuju ke arah lo?"Arvin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo emang suka nyium orang ya?" tanya Arvin.

"Enggak mana ada. Gue cuman pernah nyium lo. Itupun karena gak sengaja." ucap Nesya memberikan klarifikasi, Nesya tidak ingin Arvin berpikiran aneh nantinya kepada Nesya.

"Kalau sengaja juga nggak apa-apa," batin Arvin.

"Oo gitu," di lubuk hati Arvin terdalam, dia merasa lega. Nesya ternyata hanya menciumnya dan tidak pernah mencium orang lain.

"Ada sesuatu yang mau gue omongin ke lo Sya." ucap Arvin.

"Apa Vin?"

"Tentang nyokap gue."

"Mama mertua kenapa?"

"Sebenarnya gue gak mau nyuruh lo ngelakuin ini. Tapi gue berharap lo bisa bertemu sama nyokap gue. Waktu dengar rumor kematian lo kemaren dia murung. Gue belum bilang bahwa lo masih hidup karena itu permintaan lo."

"Gue bakal ketemu sama mama mertua, Vin."

"Lo gak keberatan?,"

"Enggak Vin, gue juga mau ketemu sama mama mertua." ucap Nesya tersenyum.

"Makasih Sya,"

"Sama-sama Vin,"

Jam 8 malam. Arvin dan Nesya sekarang ini mengunjungi rumah orangtua Arvin. Arvin berjalan ke arah ruangan tempat ibunya Arvin duduk. Arvin melihat ibunya membaca sebuah buku.

"Ma, Arvin udah nemuin menantu untuk Mama."

"Bawa dia pergi, menantu Mama cuman Nesya." Clarissa merasakan bahwa Arvin membawa orang lain bersamanya.

"Lihat dulu ma,"

Clarissa melihat orang yang dibawa oleh anaknya tersebut adalah Nesya. Seketika buku yang dipegang Clarissa jatuh.

"Ne-nesya," ucap Clarissa.

Clarissa lalu berjalan menghampiri Nesya, Clarissa langsung memeluk menantunya tersebut.

"Mama pikir, mama kehilangan kamu."

Nesya merasakan pelukan yang diberikan Clarissa sangat hangat. Hatinya juga ikut bahagia oleh perlakuan manis tersebut. Ini pertama kalinya ada seseorang yang memeluk Nesya hangat. Dulu ibunya tidak pernah memeluknya sehangat ini.

Arvin memperhatikan pemandangan tersebut, dia melihat Nesya dan ibunya tersenyum.

"Kamu kemana selama ini?" tanya Clarissa bercucuran air mata. Dia tidak menyangka menantu kesayanganya kembali.

Nesya lalu menceritakan semua peristiwa yang dialaminya kemaren. Nesya juga menceritakan bahwa dia belum memberi tau ibunya bahwa dia masih hidup.

Setelah mendengarkan cerita Nesya, Clarissa memeluk menantunya hangat memberikan kekuatan kepada Nesya.

Shine Where stories live. Discover now