Part 33 Mengejutkan

16K 1.5K 1K
                                    

Karena Soobin oppa ultah sekarang (5.12.2020) maka untuk merayakannya: Shine update.

Tiba-tiba ayahnya datang bersama dua orang. Nesya terkejut melihat orang yang disebelah papanya. Orang tersebut adalah Alvaro dan wanita paruh yang dilihat oleh Nesya beberapa minggu yang lalu.

Ayahnya kemudian duduk di kursi yang ada disana. Alvaro dan wanita itu lalu juga duduk disebelah.

"Ini ada apa, Pa?" tanya Nesya dingin.

Terakhir kali Nesya mengingat ayahnya mengantarkan wanita paruh baya itu ke rumahnya. Nesya yakin wanita itu adalah selingkuhan ayahnya. Nesya kemudian melihat ibunya yang juga menatap dingin wanita tersebut.

"Papa mau menikahi tante Fera, wanita disebelah papa."

"Apa? Menikah?" tanya Nesya tidak percaya.

"Nesya nggak izinin Papa nikah sama Tante ini." ucap Nesya kukuh.

"Kamu tidak punya hak," ucap Baron.

"Nesya punya hak, Nesya anak Papa."

"Tante bisa nggak sih nggak jadi pelakor di rumah tangga orang." ucap Nesya menatap tajam kepada Fera.

"Jaga ucapan kamu," ucap Baron memperingati Nesya.

"Untuk apa jaga ucapan di depan wanita murahan kayak gini?" tanya Nesya.

"Plak!" Alvaro lalu menampar pipi Nesya. Alvaro tidak terima ibunya dibilang murahan oleh orang lain.

"Jangan sebut ibu gue murahan,"

Nesya merasakan pipinya pedih bercampur panas. Dia melihat ayahnya hanya diam melihat putrinya di tampar oleh pria lain. Ayah macam apa itu.

"Sekarang gue tau lo benar-benar B.R.E.N.G.SE.K." ucap Nesya menegaskan ucapannya di depan Alvaro. (Bayangin cowok yang pernah kalian cintai, nampar kalian di depan ibu dan orang tua kalian.)

"Oke nikmati pestanya," Nesya menahan tangisnya kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

Nesya berlari ke luar restoran, dia merasakan luka dikakinya malah tambah sakit. Dia melihat kakinya yang diperban tadi malah mengeluarkan darah, Nesya langsung melepaskan high heels yang membuat lukanya makin parah itu. Dia lalu membuang high heels itu di tong sampah.

Nesya melihat ada taksi, dia langsung memasuki taksi tersebut.Nesya kemudian menyatakan tempat yang akan ditujunya kepada sopir taksi tersebut.

Nesya sekarang ini telah sampai di tempat tujuannya, tempat yang sepi yang jarang dilalui oleh orang lain. Nesya kemudian berjalan ke arah bangku yang menghadap jalan raya.

"Hiks.... nggak ada yang tau perasaan gue." Nesya menangis.

Dia mengingat kejadian di restoran tadi. Keluarganya sekarang ini benar-benar hancur. Nesya membenci mama Alvaro yang mengambil papanya. Nesya membenci Alvaro yang mendukung ibunya untuk menjadi perusak rumah tangga orang. Nesya membenci papanya yang malah memilih orang lain. Nesya membenci ibunya yang hanya diam menyaksikan runtuhnya keluarga ini.

Tapi melebihi semua itu, Nesya membenci dirinya yang tidak bisa melakukan apapun. Nesya membencinya dirinya yang mempunyai nasib sial.

"Tring....," sudah dari tadi Nesya mendengarkan telponnya berbunyi tetapi dia tidak berniat menjawab panggilan tersebut. Dia lalu melemparkan telpon itu kedalam tong sampah yang ada di dekatnya.

Sudah 15 menit Nesya menangis. Dia benci dirinya yang lemah yang selalu menangis. Nesya kemudian bangkit ingin meninggalkan tempat tersebut tetapi tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulut dan hidung Nesya. Pandangan Nesya menghitam, ia kemudian tak sadarkan diri.

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang