Tuan

9 0 0
                                    

Tuan, saat kau bilang bahwa kau menerima seluruh gelap yang kupunya. Aku sungguh tertawa dalam hati, memangnya kau obor?
Namun, hari demi hari kau terus meyakini bahwa kau tak pernah bercanda.

Hingga suatu ketika, pertengkaran untuk pertama kalinya terjadi.

"Apa kau tidak salah merasa? Apa yang kau lihat dari diriku? Keluargaku hancur berantakan dan aku, aku hanyalah seorang perempuan yang tak pernah mendapat kasih sayang. Aku tidak bisa memberikan apapun kepadamu. Berpikirlah yang bijak, jangan ceroboh, aku bukan perempuan yang pantas untukmu."

"Dengar. Jika mencintaimu adalah sebuah kecerobohan, maka aku akan mensyukurinya sepanjang hidupku."

"Kau akan menyesal."

"Tidak akan." ucapmu.

Kau sungguh keras kepala. Pada saat itu, aku hanya terdiam dan kau mengakhirinya dengan senyuman.

"Sial! Aku terpikat senyumanmu."

Tentang Rumah yang Tak Lagi RamahΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα