3

1.5K 199 17
                                    

Enjoy the story!!!

"Richard ambil gergaji dan obeng.. Oh! Jangan lupa amplas juga" ucap Huacheng saat ini kemeja putih nya sudah penuh dengan noda darah

Ia menatap ke tujuh pemuda yang tangan serta kaki nya tidak memiliki jari lagi, semuanya sudah kehilangan begitu banyak darah, namun ajaibnya mereka masih bisa hidup karena setelah melakukan hal gila Huacheng selalu menyuruh Richard dengan cepat mengobati mereka, ketujuh terlihat begitu lemas seperti tak ada nyawa, tubuh mereka menggigil mengingat semua siksaan yang di lakukan Huacheng, dan kini Huacheng meminta alat perkakas? Entah hal gila apa lagi yang akan di lakukannya

"Baik, Tuan muda" Richard dengan cepat berjalan keluar dari ruangan, ia bersandar dinding karena kaki nya tiba-tiba lemas, sungguh menghadapi kegilaan Tuan besarnya Taxian Jun lebih baik dari pada menghadapi kegilaan Tuan muda keduanya Huacheng

Richard bergegas menuju kearah gudang belakang, para pengawal yang memperhatikan Richard sejak keluar dari ruangan pun hanya menatap bingung pria itu, ia terlihat berantakan dengan noda darah dimana-mana, semua pengawal disana sudah mulai terbiasa dengan darah bahkan para pengawal baru pun sudah mulai terbiasa dengan noda darah di rumah ini

Richard kembali dengan membawa keranjang berisi gergaji dan alat-alat perkakas lainnya, para pengawal itu mengerutkan alisnya bingung melihat Richard membawa alat-alat itu, dan mereka pun memberanikan diri untuk bertanya

"Tuan Richard? Untuk apa semua ini?" Tanya seorang pengawal muda disana

"Tuan muda ingin membuat karya seni, kalian pasti akan terkejut, aku harus segera kembali" jawab Richard dengan senyum canggungnya lalu berlalu dari sana kembali menuju ke Red Room

Semua pengawal disana menelan ludah kaku, sungguh mereka tidak pernah berpikir dan membayangkan jika mereka ada di posisi para pembully Tuan muda mereka, mereka bergidik ngeri lalu mencoba bersikap biasa saja dan berpura pura tidak tau akan apa yang akan terjadi selanjutnya

°°°°°

"Sial! Dasar pria tua itu! Seharusnya dia yang menyelesaikan semua ini! Kenapa harus aku?! Dia tau aku harusnya menjaga adikku disini bukannya bekerja!" Suara gerutu dan erangan kesal itu terdengar ke seluruh penjurh ruangan di salah satu ruang rawat VVIP di rumah sakit itu

Sosok yang berada di atas ranjang rumah sakit itu hanya bisa meringis kasihan melihat sang kakak yang sepertinya frustasi akan banyaknya tugas yang di berikan sang ayah

"Bingge pulang dan istirahat lah, aku akan baik baik saja sendiri disini, lagipula ada para penjaga di depan yang akan menjaga ku" Wei Wuxian merasa tidak enak hati kepada sang kakak

"Dan aku akan mengikuti Huacheng mengamuk karena terjadi sesuatu yang buruk lagi padamu akibat kelalaian para penjaga itu? Tidak Wei Ying, aku lebih baik disini dan menjagamu langsung " Binghe tersenyum melihat sang adik, ia tau jika Wei Wuxian saat ini sedang merasa tidak enak padanya dan merasa jika dirinya merepotkan

"Wei Ying aku ini kakakmu, aku tau kita berpisah hampir belasan tahun karena insiden itu, tapi bisakah kita mulai semuanya dari awal? Apa kau tidak bisa terbuka padaku seperti kau terbuka pada Huacheng?" Raut wajah terlihat begitu menyedihkan, ia menatap sang adik sendu 

Sementara Wei Wuxian yang kini di tatap hanya balik menatap sang kakak dengan tatapan merasa bersalah dan menundukkan kepalanya

Tok tok tok

Until We Meet Again {HuaLian x BingQiu x WangXian}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang