Aku tak pernah percaya akan apa itu 'keajaiban'. Hingga keajaiban itu benar-benar datang dan membuktikan padaku bahwa ia memang benar adanya.
Aku mengulang waktu ke 1 tahun silam.
di beri kesempatan seperti ini, tentu saja aku tak akan menyia-nyia...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Silaunya cahaya mentari, membangunkan tidur nyenyak seorang gadis cantik.
Irene mengerjabkan matanya beberapa kali. Gadis itu merasa aneh saat merasakan bagaimana sensasi 'bangun tidur' setelah sekian lama tak melakukanya.
Seingatnya, tadi malam ia baru saja mengigit bahu kokoh Jerome. Namun tak di sangka ia malah tertidur.
Irene mengedarkan pandangannya, ternyata ia tertidur di kamar pria itu. Sementara Jerome tak berada di ruangan ini. Artinya pria itu membiarkan dirinya tidur di kamarnya.
Irene tak perlu berfikir keras mengapa Jerome membawanya ke kamar ini, itu karena Irene melarang keras orang lain memasuki kamarnya tanpa seizin nya.
Lagi pula Irene tak perduli, karena kondisinya selepas bangun tidur baik-baik saja. Itu artinya Jerome tak berbuat macam-macam padanya.
"Jika ia berbuat sesuatu, ku kebiri saja anunya" batin Irene sembari tersenyum keji.
Sekali lagi Irene mengedarkan pandangannya, meliti ruangan yang ia ketahui sebagai kamar Jerome----salah satu makananya.
Suasana kamar pria itu Sama seperti kamarnya. Terang dan Irene menyukainya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Rapi dan bersih. Itu lah kalimat pertama yang terbesit di benak Irene saat melihatnya. Untuk ukuran seorang pria, Jerome tergolong rajin membersihkan kamarnya.
Tentunya, setiap makanan di istana ini tidak memiliki pelayanan khusus. Makanan yang di maksud tentunya 3 manusia yang bekerja di bawah perintah Irene untuk menjadi persediaan darah segarnya.
Mereka memang di sediakan kamar seperti ini. Tak tanggung-tanggung bahkan Irene memberikan fasilitas mewah dengan syarat mereka tidak akan kabur saat ia membutuhkan darah mereka.
Puas meneliti ruangan tersebut, Irene memutuskan untuk segera beranjak dan pergi menuju kamarnya sendiri.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
