O1

374 15 2
                                    

Sekolah ini mempunyai dua gedung, satu gedung kelas dan satu gedung lainnya berisi kantin, ruang ekskul, perpustakaan dan ruang guru.

2 gedung itu berhadapan dan memiliki jarak cukup jauh membuat para murid mendengus malas untuk pergi kesana.

Seperti sekarang, seorang gadis bernama Chika yang sedang di bujuk oleh temannya karena tidak mau pergi ke kantin.

"Ayolahh Chikaaa," bujuk Imell sembari menarik tangan Chika.

"Noo Imell, gamauu." Chika jadi kesal sendiri karena acara bermain game nya terganggu.

"Pleese, gue males sendiri," Imel menyatukan tangannya di depan dada membuat Chika tidak tega.

"Iya deh." final Chika lalu beranjak keluar kelas diikuti Imel yang terpekik senang di belakangnya.

"Nanti kalau kita udah kelas 12 kayaknya seru deh Chika" ucap Imel sembari menuruni tangga.

"Seru apanya?" tanya Chika tidak mengerti.

"Ya liat ke lapangan, kita bisa senantiasa duduk disana tanpa takut sama kakak kelas" Imel menunjuk sekumpulan perempuan yang sedang berbincang bincang di pinggir lapangan.

"Ya kalau kita mau sekarang juga bisa Imel, mereka duduk disana karena gak jauh dari kelas." jelas Chika lalu membuka pintu kantin.

"Mau pesen apa Ka?" tanya Imel bersedia memesankan

"Jus jeruk sama dimsum" ucap Chika yang diangguki oleh Imel.

"Okeyyy tunggu yaa." ucap Imel lalu pergi memesan.

Menunggu beberapa menit akhirnya Imel datang dengan makanan dan minuman milik Chika dan dirinya.

"Chika tugas prakarya lo udah?" tanya Imel saat menyadari sehabis istirahat ada mata pelajaran prakarya.

"Udah, tinggal dapet tanda tangan mami aja si, tapi kan mami lagi diluar kota jadi gak ada yang tanda tangan." ucap Chika lalu kembali sibuk dengan hanphonenya.

"Gue belum anjir lupaa," Imel menepuk jidatnya karena lupa akan pr nya itu.

Pemberitahuan kepada seluruh siswa/i merdeka mandiri untuk berkumpul dilapangan setelah jam istirahat selesai terima kasih.

"Lo lagi beruntung Mel," ucap Chika membuat Imel tersenyum lebar.

"Aaaa hari ini lo gue traktir," Ucap Imel senang.

Mereka pun menghabiskan makanan beserta minumannya dengan cepat karena jam istirahat akan segera selesai.

Jam istirahat telah selesai diharapkan semua siswa/i segera berkumpul di lapangan.

Chika dan Imel yang sudah berada di lapangan mendengus malas melihat kakak kelasnya berjalan santai menuju lapangan.

"Baik, selamat siang semuanya." sapa Pak Warli wakasek bidang kesiswaan SMA merdeka mandiri.

"Selamat siang kembali bapak Warli," sapa siswa/i kompak.

"Hari ini kelas di pulangkan lebih awal karena ada beberapa hal penting yang akan dilakukan oleh guru, diharap kalian pulang langsung kerumah masing masing, sekian terima kasih" ucap Pak Warli lalu turun dari podium.

"Terima kasih kembali," ucap siswa/i kompak lalu berhamburan kekelas masing masing.

"Langsung pulang Chika?" tanya Imel sambil berjalan menuju parkiran.

"Yap, lagi males keluar, bye Imel." mereka berpisah di parkiran.

"Nunggu lama?" ujar seorang laki laki yang berada di belakang tubuh Chika.

"No, aku baru sampai disini," ucap Chika sambil tersenyum membuat laki laki itu mengacak gemas rambut Chika.

"Mau jalan?" tanya laki laki itu mendapat gelengan dari Chika.

"Malam aja Rei, aku lagi males." ucap Chika yang diangguki Rei, kekasihnya.

"Udah siap?" tanya Rei membuat tangan Chika memeluk pinggang Rei.

"Ayo." motor pun melaju meninggalkan sekolah.









Inii sudahh di revisiii semogaa lebih nyaman!!!

CHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang