Blood, Not Water : Jennie - Rosé

4.8K 662 262
                                    

Tittle : Blood, Not Water (Oneshoot)

Main Cast : Jennie Lee, Rosé Lee

Genre : Angst, Family

Tidak bisa dirubah oleh siapa pun, fakta bahwa darah lebih kental dari pada air.

...

"Mohon maaf, dengan berat hati aku harus menyampaikan ini. Bahwa putri Tuan dan Nyonya mengidap Cerebral palsy. Kelumpuhan otak permanen."

Lee Dongwook tampak masih terngiang oleh perkataan seorang Dokter yang hari ini baru saja memvonis anaknya.

Ia mengusap wajahnya kasar. Merasa cukup putus asa, karena anak yang selalu ia dambakan kehadirannya harus menerima penderitaan dikala sosok itu sama sekali belum mengenal bagaimana indahnya dunia ini.

Lorong rumah sakit yang sepi, membuat Dongwook semakin sakit kepala. Ia tak tahan, dan akhirnya beranjak. Dengan mata memerah, ia menatap sang istri yang tampak merenung di sebuah bangku tunggu.

Ia hampiri wanita itu. Yoo Inna, yang sama frsutasinya dengan Dongwook. Mereka berdua sama-sama merasa kecewa dengan takdir.

"Aku tidak mau tahu. Kita harus memiliki anak lagi." Suara Dongwook terdengar sangat dingin.

Sesungguhnya, kalimat itu sebenarnya tak ingin ia ucapkan. Dulu, Dongwook dan Inna melakukan kesepakatan untuk hanya memiliki satu anak.

Berhubungan di atas ranjang, untuk mereka terasa sangat berat karena ikatan pernikahan itu dilandasi dengan sebuah perjodohan.

Mereka hanya memerlukan satu anak, yang akan menjadi pewaris tahta keluarga Lee dan Yoo. Tapi kenyataannya, mereka harus mendapat beban dengan kehadiran Lee Jennie yang cacat.

"Lalu, akan kita kemanakan anak itu?" Inna tak berani menatap mata suaminya.

"Kita tidak mungkin membuangnya, karena orang tuaku akan marah."

Jawaban Dongwook terasa menyayat di hati Inna. Dia juga sebenarnya tak menginginkan anak yang cacat. Tapi ketika anak itu diperlakukan seperti sampah, mengapa hatinya sangat sakit?

"Kali ini jangan gagal lagi. Kita harus menghadirkan pewaris tahta yang sempurna." Keputusan Dongwook sudah bulat.

Inna menarik napasnya dalam. Ketika mata itu beralih menatap pintu ruang PICU, di hatinya seperti ada duri yang menancap.

Biar bagaimana pun, ia adalah seorang ibu yang mengandung dan melahirkan buah hatinya. Ia juga terlalu menaruh banyak harapan untuk sosok putrinya. Tapi hari ini, perasaan itu dipatahkan begitu saja setelah Jennie Lee yang masih berusia 1 tahun mengalami kejang hebat.

"Bukankah dia harus mendapatkan terapi? Setidaknya dia bisa---"

"Apa kau tidak dengar perkataan Dokter tadi? Kondisi itu akan menemaninya seumur hidup. Sebanyak apa pun kita melakukan terapi, dia tak akan bisa menjadi normal." Dongwook pikir, ia tak mau membuang banyak waktu untuk menemani anaknya melakukan terapi yang berujung sia-sia.

Padahal dalam lubuk hati Inna yang paling dalam, ia ingin setidaknya Jennie Lee memiliki sedikit keberuntungan di tengah penderitaan tiada akhirnya itu.

..........

Siapa yang tidak mengagumi sosoknya. Dia yang pintar. Dia yang cantik. Dia yang kaya. Dia yang tumbuh menjadi sosok sempura. Dia Rosé Lee. Pewaris tunggal Lux Air dan Soulya Corporation.

The Box Of StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang