10

19.7K 1.8K 115
                                    

Semua orang tertegun mendengar apa yang di katakan Oleh William "Maksud lo apa ??"Ucap Andrean dengan nada sedikit ngegas.

"Iya, lo adalah adek gue dari Ayah gue yang di jebak sama teman bisnisnya 16 tahun lalu."Ucap William membuat semua orang terperangah.

Siapa yang menyangkak kalo dunia begitu sempit, Andrean menatap tak percaya dengan William "Lo bohong, Kalian sudah selesaikan Bisa keluar dari Cafe saya."Ucap Andrean.

William menggeleng Ia kemudian menunjukan foto sebuah kertas yang di mana itu adalah Hasil Tes DNA.

"Kapan ??"Tanya Andream dengan mata yang sudah berair.

William terdiam ia juga tak berani menatap Andrean karena ia juga tak izin melakukan itu.

"GUE TANYA KAPAN LO MELAKUKAN ITU."teriak Andrean.

"Ke-kemarin saat di kantin pas gue Usap kepala lo."Ucap William.

Andrean memejamkan matanya "Gue belum siap." Batin Andrean.

"Lo gak perlu takut, Lo gak salah oke disini lo yang paling berkorban banyak, Gue usahain gue bakal jadi kakak yang baik buat lo."Ucap William.

"Bisa Kalian pergi, Gue butuh sendiri."Ucap Andrean.

Mereka semua menatap Andrean kasihan "HENTIKAN TATAPAN PENUH IBA KALIA KE GUE."teriak Andrean membuat mereka memalingkan Wajah mereka.

"Sebaiknya Kita pergi, Biarkan Andre tenang."Ucap Alvaro yang di angguki oleh mereka semua.

Wiliam untuk yang pertama kalinya ia menangis entah ini normal atau tidak, Seharusnya ia marah pada Andrean karena dia adalah Anak haram Ayahnya namun William berbeda entah kenapa ia sayang menyayangi Andrean.

Tinggalah William dan Andrean sendiri karena William menolak untuk pergi "Gue butuh sendiri."Ucap Andrean tanpa menatap William.

"Dan biarin lo ngelukain diri lo sendiri ?? Gue gak sebodoh itu Andrean Kita satu Ayah jadi pasti lo paham."Ucap William.

"Baiklah, Sekarang lo mau apa."Ucap Andrean lagi.

"Pulang, Ke ruamh Gue."Ucap William.

"Dan menerima semua tatapan kebencian ?? Hahah terimakasih kurasa Tidak."Ucap Andrean.

"Gini, gue mewakili Almarhum Nyokab gue meminta maaf, Mungkin karena Hadirnya gue Keluarga lo jadi berantakan."Ucap Andrean meminta maaf.

Wiliam menggeleng "Semua itu Kecelakaan Andrean gak ada yang salah disini, Ayah di jebak dan Ibu kamu juga Di paksa."Ucap William.

Pusing Satu kata mewakili Andrean kali ini, "Gue butuh waktu."Ucap Andrean.

"Kalo lo butuh apa lo tahu gue dimana."Ucap William kemudian pergi meninggalkan Andrean dengan Frustasi.

Andrean melihat sekeliling Terlihat beberapa kariawanya melihat drama yang baru saja terjadi.

"Tutup Cafe kalian Pulang lebih Awal."Ucap Andrean kemudian para kariawan memberesakan semua dan pulang.

Setelah keadaan Cafe sepi Andrean duduk termenung "Sebenarnya Ini kehidupan Siapa sih, Ini bukan Tubuh gue tapi kenapa rasanya Sesak sekali."Ucap Andrean meremas dadanya.

****

Di dalam kediaman Keluarga Addison Kini sudah berkumpul semua keluarga Termasuk Kakek dan Nenenk William.

William kemudian datang dengan tatapan bingung."Dari mana."Ucap Tuan Addison.

"Loh, Kakek Nenek disini."Ucap William terkaget.

Andrean (Completed)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz