#2 : 32 [operasi otak]

2.1K 175 48
                                    

Masih didalam mobil, dan.. ohh ada berbeda tentunya, yang nyetir adalah Arland, ya walaupun berjalan sangat pelan tapi Bunga menikmatinya.

Arland mencakar pelan stir sesekali mencuri pandang pada Bunga, bukan mukanya sih tapi lebih ke dadanya.

Bunga sibuk menggerakan jadinya di atas layar ponsel, sebenarnya dia sedikit terganggu karna ya.. dia tau Arland sedang memperhatikannya.

Bunga menghela nafas, menutup ponsel lalu ia masukkan kedalam jaket, melirik pada Arland yang seketika langsung menatap jalan.

"Lo napa sih ngeliatin mulu?"

"Huh? Siapa? Gak ada yang liatin Bunga.." bibir Arland mencerut kedalam mencoba tak melihat mata Bunga.

"Tai, lo dari tadi ngeliatin gue juga."

"Engga.." elak Arland lagi.

"Pret." Tak percayanya, mobil berbenti tepat didepan gerbang sekolah yang ditempati Bunga.

Arland menoleh, "mobilnya?"

"Lo aja yang bawa."

"Nanti Bunga pulangnya gimana?"

"Ya lo jemput gue dong." Gemas Bunga.

Arland menatap kedepan lagi pipinya menekan kedalam, ada rasa tak ikhlas membiarkan Bunga pergi, walaupun ini sering terjadi, tapi Arland tak mau.

Bunga menepuk pelan puncak kepala Arland, membawa wajah bocah itu agar menatapnya.

"Kenapa sih?" Arland menggeleng.

"Bunga.. masuk sana nanti telat." Ucap Arland pelan.

Bunga mencubit pipi bocah itu, lalu mengecup satu pipi Arland, dan hendak keluar dari mobil sebelum Arland menariknya lalu memeluknya kencang.

"Bunga gausah sekolah.. gausah.." rengek Arland, Bunga mematung dia melotot, buset kasar amat ini bocah.

"Gak mau jauh.. mau sama Bunga.."

Bunga cepat-cepat menggeleng lalu mengejab, "Ya gak bisa gitu lah! Lepas ih." Jengkel Bunga.

Arland menggeleng kencang, "Gak mau, gak mau.." raungnya.

Bunga memutar bola matanya malas, ia mengusap kepala Arland, lalu menaboknya pelan, "lepas, ntar lo telat kesekolahnya." Ucap Bunga.

"Biarin."

"Land lepas."

"Gak ma-"

TOK TOK TOK

"WOY KEMBANG KUBURAN! KELUAR LO! GAUSAH NGEZINA DIDALEM MOBIL!" Bunga menoleh betapa kagetnya ia melihat wajah Lintang yang nemplok dikaca.

Lintang menatap tajam Bunga, cewek itu buru-buru memaksa Arland melepaskannya lalu beralih membuka pintu mobil, dan keluar.

Arland meraung tak terima didalam.

Bunga manatap kesal Lintang yang tampak santai tak ada beban, "lo kalo ngomong difilter kenapa Tang, kalo orang denger trus mikir macem-macem gimana?" Kesalnya.

Lintang mendengkus lalu ia merangkul leher Bunga, menjepit kepala cewek itu diketiak, dengan tinggi yang masih tinggian Bunga alhasil cewe itu kudu nunduk, lalu Lintang membawa Bunga menjauh dari mobil.

"Buka mata lo Nga, gak ada orang, tolol, sapa yang mo denger."

"Tukang parkir, ma satpam." Datar Bunga.

Lintang mengejapkan matanya, "Waiya ada si Tejo ama Bahya." Celetuk Lintang.

Bunga melepas tangan Lintang lalu menabok anak itu, "bocah bener, kurang adab lu Tang manggil yang lebih tua tapi namanya doang." Kata Bunga.

My Childish Baby Big ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang