22. Sweet 17th, Na! (END)

4.6K 324 17
                                    

Nath terbangun akibat guncangan rusuh yang mengejutkannya. Matanya masih mengerjap, nyawanya belum terkumpul sempurna ketika keributan yang dibuat oleh suara Eri itu semakin menjadi.

"Nanath! Nanath, bangun Nath!"

"Hah? Hah? Apa?"

"Nanath! Kak Jere!"

Nath masih diam mencerna sembari mengucek matanya.

"Nanath, Kak Jere, Nath!" Giliran suara Fellie yang mulai dapat ia cerna di pikirannya.

Matanya kemudian melebar setelah mulai mengikuti situasi.

"Hah? Apa? Kenapa sama Kak Jere?"

"Nanath, ya ampun Nath, itu Kak Jere," Fellie mendesaknya dengan menunjuk-nunjuk ke pintu kamar.

Kemudian Fellie dan Eri bergegas keluar dari kamar, yang mau tak mau diikuti oleh Nath sekalipun dirinya masih tak mengerti apa yang terjadi.

Turun dari tangga, ia sedikit berhati-hati dengan mata menyipit, karena lampu utama masih mati. Keadaan gelap total.

Baru hendak mencapai anak tangga terakhir, ia hampir saja terjatuh akibat terkejut oleh suara letusan balon, yang kemudian disusul cahaya terang dari lampu yang menyala.

"Happy Birthday, Nath!!"

"Happy Birthday Nanaaaath!!"

Nath masih melongo dengan apa yang terjadi padanya, selagi itu, tepukan dan nyanyian ulang tahun dinyanyikan oleh orang-orang yang berada disitu.

Dapat dilihatnya ruang tengah yang sudah didekorasi sedemikian rupa, di sana, Fellie dan Eri yang tersenyum cerah. Kemudian ada pula kedua mbak yang juga berdiri menyambutnya, bahkan Luca dan Marvin, yang ia kenal sebagai sahabat baik pacarnya juga hadir di sana.

Tak lupa, ada Jere yang turut hadir dan sedang tersenyum ke arahnya.

Nath mendadak mengerucut malu menerima semua ini. Ia semakin ciut ketika Jere datang mendekat padanya dengan kue ulang tahun di tangannya. Bisa ia lihat lilin angka 17 yang menyala di tengah-tengahnya, membuat Nath mengulum senyum senang.

"Haiiii, selamat ulang tahun, Nana sayaaang."

"Tiup lilinnya, Nath! Keburu mencair itu orang udah dari tadi," timpal si badan bongsor, Luca.

"Gih, make a wish dulu. Terus tiup lilinnya," ujar Jere.

Nath menurut, ia menyatukan kedua tangannya dan memejamkan mata selama beberapa saat. Mengucapkan beberapa harapan dan doa yang bisa terpikirkan, selesai itu lalu segera meniup lilin di depannya.

"Selamat 17 tahun, Nanaaa. Tambah dewasa, tambah pinter, tambah gemes, dan yang paling penting sehat selalu yaa sayangg,"

"Mmmm... Makasiii kakakk, huhu mau pelukkkk,"

Jere lalu memindahkan kue yang dibawanya ke sebelah tangan, lalu membuka jalan untuk membawa Nath dalam pelukan. Nath mendusal malu-malu di sana.

"Cieeee udah 17 aja nih, bikin boyband gih!" Celetuk Eri.

"Waduuuuh sabi sabi," balas Luca.

"Yeyyy Nanath sweet seventeen!" Seru Fellie.

"Udah gede aja Nath, perasaan kemaren masih 16," Ujar Luca.

"Ya emang, 7 menit lalu juga masih 16 tahun dia, duh gue pukul juga lu." Sewot Marvin.

"Udah udah malah ribut lu pada. Naa, potong kuenya nih,"

Nath kemudian dibawa ke meja untuk memotong kue, lalu diminta untuk memberikan pada seseorang yang paling spesial, tentu saja yang pertama ia berikan pada Jere.

Bon Bon Chocolate | NOMIN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang