#6

1.4K 197 0
                                    

────── ✾ ──────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────── ✾ ──────


"Chenle, apakah Tuan Jung benar-benar mencintaimu? Dia bahkan rela memindahkan meja kerjanya ke ruangan ini, yah walau bukan dia yang memindahkannya sendiri."

Chenle hanya menggaruk tengkuknya, tidak tahu harus menjawab apa pada Sungchan.

"Pertanyaan pertama, aku sendiri tidak tahu jawaban. Yang kedua, dia memang niat memindahkan meja kantornya di kamar untuk mengawasi ku."

Sungchan berbinar menatap Chenle.

"Ah romantis sekali, Tuan Jung. Kau beruntung memiliki nya, Chenle."
Mungkin, Chenle menjawab dalam pikirannya.

"DENGAR YA! Bagi Tuan Duke, kamu itu hanya mainan yang akan dibuang jika dia bosan pastinya. Jangan - jangan kalian menikah karena kau sihir dia, dasar penyihir."

Dasar penyihir.

Penyihir.

Chenle menggelengkan kepalanya ketika kata kata itu masing terngiang-ngiang di kepalanya. Dia menundukkan kepalanya guna menatap dua telapak tangannya.

"Chenle? Kenapa?" tanya Sungchan khawatir. Chenle langsung menoleh, dan tersenyum kecil.

"Ah, enggak, cuma mikirin kakakku," ujar Chenle berbohong. Sungchan hanya berkedip dan tersenyum padanya.

"Suruh saja Kakakmu kesini, Tuan Duke pasti gak melarang."

"Ya maunya begitu, kalo saja Kak Renjun enggak pergi dari sini."

"Maksudnya? Pergi dari sini??"

Chenle mengambil surat yang datang padanya dua hari lalu, ketika kejadian pesta teh dan dia baru selesai diperiksa Dokter keluarga Jung. Doyoung datang sambil membawa sebuah surat yang baru saja sampai saat itu.

"Duchess tidak apa - apa, hanya luka memar yang akan sembuh tiga hari lagi dengan obat salep racikan saya ini. Tolong dioleskan ke luka memar setelah membersihkan diri.

Selebihnya, Duchess hanya perlu banyak istirahat dulu."

"Baik, terima kasih dokter," ujar Chenle pelan. Sang dokter tersenyum sebelum akhirnya pamit.

Jaehyun yang hanya diam dari tadi menatap Chenle yang diperiksa berdehem kecil.

"Kau harus istirahat penuh di kamar."
Chenle terkejut mendengarnya.

"Eh, tapi.. Ini hanya memar."
Jaehyun berekspresi dingin pada Chenle.

"Kalimat terakhir dokter tadi bilang kamu perlu banyak istirahat, jadi harus istirahat penuh di kamar."
Chenle melengkungkan bibirnya ke bawah, astaga hidupnya besok pasti akan membosankan.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi - tapian lagi, aku akan mengawasimu disini."
Chenle terbelalak mendengarnya. Mengawasi katanya.

𝗟𝗢𝗩𝗘𝗟𝗘𝗦𝗦 [ JaeLe | Jaehyun X Chenle ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang