Part 14 Chroma

37 7 0
                                    

"My name is Jonathan Claret, i'm the client who call you guys"

Diyo dan WayV berkenalan dengan orang asing yang diketahui sebagai client baru mereka. Diyo berbincang panjang dengan client sedangkan WayV mengedarkan pandangan ke seluruh galeri.

"I will show you how the alarm keep on while all painting in a complete state"
client mengaktifkan galeri. Suara alarm berdering. "our technician said the system is good" lanjutnya.

"Can we are check all painting and the system?"

"Sure, but please use hand scoon and be careful. I will take you are go to the room"

WayV dan Diyo mengikuti client menuju sebuah ruangan yang diketahui menampung 10 Lukisan yang akan dilelang 14 hari dari sekarang.

"Cara nyari lukisan palsu gimana bang?" tanya Lucas kepada Ten yang sedang berjalan beriringan.

"Biasanya dari warna, garis, gestur, jejak kuas atau bahkan aliran lukisan" jawab Ten.

Mereka telah sampai di ruangan. Terlihat 10 lukisan yang terlihat mewah dibanding lukisan-lukisan di luar.

Ten dan Diyo segera memakai hand scoon, mengeluarkan loop lalu bergerak ke arah lukisan. Erwin menggunakan meja dan kursi yang tersedia di ruangan tersebut mengeluarkan laptopnya dan segera melakukan coding untuk mengetahui sistem dan CCTV di galeri tersebut. Lucas menonton Erwin.

Dejun dan Kun keluar menyusuri setiap ruangan di galeri. Lucas mengikuti karena bosan dengan kegiatan Erwin yang tidak dimengerti nya sama sekali.

Yangyang dan Hendrey sibuk mengikuti gerakan orang dalam setiap lukisan sambil sesekali tertawa karena lucu. Lucas bergabung pada kelompok ini karena terlihat menyenangkan dibanding membuntuti Kun dan Dejun yang tidak bisa diajak bercanda untuk kali ini.

Client memandang satu persatu agen yang disewanya. Ia sempat merutuki keputusannya untuk menyewa mahal agen rahasia dari SM. Ia akan membunuh Cendranagara yang telah merekomendasikan mereka jika lukisan tersebut tak bisa ditemukan. Client makin khawatir dan pasrah saat melihat kelakuan absurd Lucas, Yangyang dan Hendery sedang meniru lukisan karya Edvard Munch yang berjudul The Scream.

Setelah 60 menit mengamati, Ten dan Diyo saling pandang kemudian menggeleng sebagai jawaban. Diyo beralih ke Erwin lalu menuju ke arahnya.

"Gimana?" tanya Diyo.

"Alarm nyala karena cat yang digunakan di salah satu lukisan, terdeteksi salah oleh sistem. Cat nya engga sesuai dengan standar, dalam arti bisa membahayakan konsumen dan kelestarian fungsi lingkungan, sayangnya sistem cuman mendeteksi ada atau engga nya kesalahan doang kalau masalah yang mana letak kesalahannya sistem engga tau. Cyber security mereka tergolong rendah. CCTV bisa dibajak dengan mudah. Gue udah benerin cuman gak bisa nemuin rekaman CCTV dari seminggu kemarin"

Diyo mengangguk.

"Sir, I remember about the piece of paper your worker found. Can I see it?"

"Oh this"

Diyo menerima secarik kertas dari saku client. Disana tertulis sebuah tulisan dengan tinta merah. WayV mengerubungi Diyo ingin tahu tentang clue yang mungkin bisa membantu mereka.

"Chroma? apa artinya?" tanya Yangyang yang hanya mendapat gelengan dari abang-abang yang lebih tua.

"Just it?" tanya Diyo pada client

"CCTV not working, I'm clueless"

"Thank you joe, we are will solve this problem in our home. If you have any clue call me"

Secret Agent From SM (ed WayV)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ