O3

2.4K 306 29
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, artinya sebentar lagi anak seni rupa keluar untuk makan siang

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, artinya sebentar lagi anak seni rupa keluar untuk makan siang. Nindy berdiri di depan fakultas teknik dengan sekotak sushi di dekapannya nya.

Tadi pagi ia di bantu Winny membuat sushi untuk mas crush nya itu, ah memang Winny yang terbaik di antara ketiga kakaknya. Kakaknya itu masih mau mau saja jika ikut berurusan yang ada unsur Rendy, kalau kedua kakaknya yang lain tentu sudah sangat muak. Jangankan berurusan, mendengar Nindy menyebut nama Rendy saja sudah membuat mood kedua kakaknya jelek.

Nindy melirik jam di ponsel nya, satu menit lagi ia yakin bahwa Rendy akan keluar kelas. Selang beberapa detik, ia melihat Rendy dengan pakaian khas nya yaitu kemeja biru dongker dan celana jeans putih di padukan dengan kets putih kesukaan nya dan tas pundak, tak lupa dengan kacamata yang senantiasa bertengger di hidung mancung pemuda itu.

 Selang beberapa detik, ia melihat Rendy dengan pakaian khas nya yaitu kemeja biru dongker dan celana jeans putih di padukan dengan kets putih kesukaan nya dan tas pundak, tak lupa dengan kacamata yang senantiasa bertengger di hidung mancung pemud...

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Hanya dengan melihat Rendy saja, Nindy sudah senang sekali. Rendy terlihat tampan menggunakan outfit tersebut, ah tidak Rendy akan terlihat tampan setiap hari dan Nindy tidak pernah bosan melihatnya, meskipun Rendy tidak pernah men-notice dirinya.

Tak perlu berpikir lebih lama lagi, Nindy berlari ke arah Rendy. "Kak Ren!"

Yang di panggil menoleh, Rendy sudah sangat hafal dengan panggilan tersebut. Rendy senyum melihat Nindy yang berlari ke arahnya.

"Tadi pagi aku buat sushi, sengaja bikin banyak buat kak Ren juga. Kak Ren pasti mau makan siang kan, ini makan sushi buatan aku aja" ucap Nindy tulus sambil memberikan kotak bekal nya itu.

Dari kejauhan Rendy melihat teman teman nya yang sedang berjalan ke arah nya memberikan senyum menggoda. Rendy yakin mereka juga baru keluar kelas untuk makan siang juga. Rendy tidak mengambil pusing ia langsung menerima kotak bekal Nindy. "Makasih ya, lain kali gausah repot repot Nin."

Senyum Nindy mengembang tapi tidak berlangsung lama karena Kamelle dan Jijel memanggil namanya dari kejauhan

'mampus' batin Nindy

"WOEE NINGSIH!" jujur banget inimah Nindy malu lihat Kamelle dan Jijel yang berjalan seperti preman kampus seolah olah ingin memalak Rendy. Rendy, Jericho dan Jayden agak ngeri melihatnya.

KOSTAN POETRI Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu