3;

233 160 66
                                    

•••

Bel rumah berdenting sedikit nyaring, membuat Andra yang tengah menonton TV mengalihkan perhatiannya ke arah pintu. Saat hendak bangkit dari duduknya, sang Bunda telah lebih dulu mendatangi ruang depan dan membuka pintu.

Menampilkan dua remaja SMA, siapa lagi kalau bukan Abim dan Ratu.

"Selamat malam tante, maaf karena baru memulangkan Ratu di jam segini," Abim berkata sopan bahkan dengan kepala yang menunduk meminta maaf.

Mama-nya tertawa mencairkan suasana, "asal Ratu pulang dengan selamat gapapa nak."

"Kalau begitu saya izin pu-"

"Gak ikut makan malem dulu? Pacarnya Ratu kan?" tebak sang Mama yang langsung membuat Ratu terkejut.

"Kok Mama tau?"

"Nebak doang tau nya bener," kekehnya membuat Abim sedikit malu,"siapa nama nya?"

"Abim," jawab Abim tidak lupa dengan senyumnya.

"Panggil Mama aja, ayo."

"Maaf tapi, Abim harus pulang sekarang," tolak Abim lantaran dia sudah ditelpon Dean berulang kali. Sudah pasti karena Dean tidak ada teman sekarang, sebab itu ia terus menelepon Abim.

Abim sudah dari lama tinggal dengan keluarga Dean, jika Papa-nya sedang sibuk bekerja maka yang mengurus dirinya adalah Mama Dean.

"Baiklah nak Abim, lain waktu aja. Kamu harus coba masakan Mama."

Abim mengangguk merasa senang. Bahkan hatinya menghangat mendengar penuturan wanita paruh baya di depannya sekarang.

Setelah Abim meninggalkan rumah, Ratu pun memasuki rumahnya dengan perasaan lega.

"Cielah yang udah dapet restu Mama," celetuk Andra saat Ratu melewati ruang keluarga.

"Restu pala lo."

Kakaknya itu tidak tau saja, yang sebenarnya dirasakan gadis itu ketika Abim dan Mama nya mengobrol satu sama lain. Dirinya menahan gemetar di tangan, hatinya gelisah.

Dia merasa takut.

Membaringkan diri dikasur, Ratu menghela napas merasa lelah.

Karena teringat sesuatu, gadis itu meraih ponsel dari saku dan membuka aplikasi chat nya.

Karena teringat sesuatu, gadis itu meraih ponsel dari saku dan membuka aplikasi chat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When I Love You (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang