28

210 9 12
                                    

"Sam kita udah terikat kontrak dengan perusahaan bokap lo rencana selanjutnya apa?" tanya Rendy

"Semua data tentang perusahaan itu udah lengkap?" tanya Semesta

"Udah" jawab Rendy

"Umumin kalo perusahaan J telah melakukan korupsi besar-besaran dan melakukan perdagangan manusia, sertakan buktinya"

"Oke terus setelah ini lo mau ngapain?" tanya Rendy

"Batalin kontrak investasinya dengan alasan kebangkrutan perusahaan" ucap Semesta

"Hmm oke oh iya gua mau ngomong sama lo" ucap Rendy

"Ngomong aja"

"Jadi gini sebenernya gua ud__"

Tok tok tok

"Nanti aja ngomong nya" ucap Semesta

"excuse me Mr. Esta Miss Safra w___"

"Suruh masuk" potong Semesta diangguki olehnya

"Kenapa?" tanya Semesta pada Safra yang baru saja masuk

"Tuan Jhon kayanya tau kalo tentang rencana kamu" ucap Safra

"Gimana bisa?" tanya Semesta kaget

"Dia memasang penyadap" jelas Safra

"Lo tau darimana??"

"Aku gak sengaja denger dari anak buahnya tadi" ucap Safra

"Shit! orang tua itu!"

"Perilaku bokap lo emang gak manusiawi Sam benar-benar monster" ucap Rendy

"Cari semua penyadap dan musnahkan" perintah Semesta

"Gua pergi dulu" ucap Rendy menjalankan perintah Semesta

"Padahal gua mau bilang Sam kalo Safra itu kembaran lo yang dinyatakan meninggal padahal dia masih hidup, sampe kapan gua terus sembunyiin fakta ini Sam? Lo gak boleh suka sama kembaran lo sendiri Sam gua benar-benar bingung.... Andai gua gak nyelidikin tentang dia gua pasti gak akan merasa terbebani" batin Rendy

........

"Anak kecil itu! beraninya mempermainkan ku! ternyata dia masih hidup! huh dia pikir dia bisa berpura-pura seperti itu?! lihat saja! siapa yang akan dibuat jatuh!" ucap Jhon

"Tuan! lihat artikel berita ini!"

"BERITA APA INI! SAMPAH!" marah Jhon melempar ipad ke sembarang arah

"Kita sedang menjadi buronan polisi tuan terlebih para investor kini banyak yang memutuskan kontrak dengan kita"

"Kita harus menghilangkan jejak!" ucap Jhon

"Kita harus bersembunyi ditempat terpencil tuan"

"Kita pergi sekarang" ucap Jhon

Dorr dorr

"Tuan sepertinya kita terlambat"

"Sialan!" umpat Jhon

"Jangan bergerak! angkat tangan kalian!" ucap polisi dengan lantang

Semua anak buah Jhon mengangkat tangannya di ikuti Jhon yang mengangkat tangan. Jhon tidak memberontak sama sekali ketika polisi datang namun ia melihat wajah Semesta dengan tatapan penuh amarah.

Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI Where stories live. Discover now