17| Cuddling

93 10 2
                                    

Selamat membaca 🌸

"Mami..Mami bisa dengar kan ? Ibu marah-marah terus . Masak Arka katanya mau di tuker sama sekilo kentang  karena bandel enggak nurut sama Ibu " keluh Arka di layar HP.

Malisa ngakak sampai tersedak.

Di seberang sana memang terdengar suara galak Mel yang sedang mengomel entah apa.

Selintas terdengar seperti "ngadu teroooos" "anak emak sama saja"  lalu suara panci terbanting - atau di banting -

Mungkin  Melisa sudah lupa kalau yang terbaring di Rumah Sakit dan menjerit tanpa tau malu di ruang bersalin itu adalah dia : Melisa , bukan Malisa.

Arkana tertawa melihat wajah Arka yang cemberut.

"Lagian Mami kenapa lama ? Enggak ajak-ajak Arka "

Malisa menegakkan punggungnya, menerima tumpukan bantal di pinggangnya dari Arkana.

Arka berteriak heboh begitu melihat sekilas perut Maminya.

"Elus sebentar Mamiiiiiii, mau elussss "

"Papi aja sini yang wakilin Abang Arka elus dedek Bayi, oke ?"

Arka mengangguk antusias .

"Dedeknya nendang-nendang , Papi ?"

Arkana mengangguk sambil terus mengelus perut Malisa.

"Arka waktu di perut Mami juga suka nakal nendang-nendang ya Mami ? "

Arkana tertawa lepas.

"Kalo Arka dulu tumbuhnya di perut Ibu. Arka juga nendang-nendang, tapi bukan karena nakal, tapi mau di sayang sama Ibu, Bapak dan Mami"

Ya Ampun sabar sekali istri Arkana. Mulut Arka itu persis dengan Mel, pantang diam sebelum mata terpejam.

Arka mengangguk-angguk.

"Papi masih lama minjem Mami Arka nya ?" Tanya  bocah tampan itu dengan lugu.

Arkana tertawa .

"2 hari lagi Papi sama Mami udah pulang ke Bandung, nanti Mami nya Papi kembalikan ya "

Malisa terkikik geli.

Arka mengacungkan jarinya .

"Satuuuu, duaaaaaa. Sedikittt"
Soraknya gembira

"Iyaaaa, kalo Abang Arka bobok sekarang, terus besok bangun, terus bobok lagi malamnya, besoknya udah ada Mami lagi deh "

Bocah yang tetap gembil di usia 3 tahun itu menjerit senang dan segera berlari heboh mencari Ibunya.
HP bergoyang, dan Arkana tertawa-tawa melihatnya.

"Nanti Arka bakalan sayang enggak ya sama dedek bayi ? Takutnya malah iri " gumam Sa, menyurukkan kepala ke dada Arkana.

"Arka itu anak Melisa. Pasti penyayang"

Malisa mendesah.

"Mel menelponku kayak debt collector nagih utang CC deh , Ar " keluh Malisa , membuat Arkana terkekeh pelan .

Di usap-usapnya punggung Malisa yang semakin sering mengeluh pegal kalau malam hari tiba.

"Debt Collector banget bu ?" Ejeknya .

Malisa mencebik, lalu mencubit pinggang suaminya.

Arkana menjerit berlebihan .

"Tolong hape aku boleh ?"

Arkana meraih HP Melisa yang sedang di charge di nakas.

Membuka tombol lock lalu puluhan pesan dari Melisa memenuhi layar WA nya .

Malisa Rahma Laksamana Where stories live. Discover now