Bagian 6

417 43 1
                                    

[ Meeting]

"Hei bocah baru!"

"Hm?"

"Ck, bergabunglah dengan kami!"

"Apa untungnya? Tidak ada kan?"

"Cih! Kau jangan sombong! Asal kau tahu! Aku adalah putra kedua keluarga Shu!"

"Lalu?"

"Hanya orang Shu saja berlagak"

"Perempuan sialan! Kemari kau!" anak laki-laki itu hendak menampar wajah fen jiao, tetapi Zhuli segera menendang perut anak laki-laki itu.

"Akh! Dasar sialan! Aku akan mengadukanmu ke guru!"

"Tidak peduli"

"Dasar! Aku tahu! Kau tidak memiliki ayah kan?!"

Zhuli yang mendengar hal itu langsung terdiam. Sedangkan Fen Jiao langsung menampar pipi anak laki-laki itu dengan keras.

"Anak-anak! Ada apa ini?! Kenapa kalian berkelahi?! Ikuti aku ke ruang guru! Aku akan memanggil orang tua kalian!"

••

"Hei, Jiao, apa yang kau lakukan? Selama ini kau tak pernah membuat masalah bukan?"

"T-tuan lan?"

"Ada apa?"

"T-tuan Lan adik anda telah berkelahi dengan anak saya.."

"Cih!"

"Tuan, apakah anda orang tuanya?"

"Bukan, saya kakak nya"

"Anu... Tuan, adik anda dan temannya telah berkelahi dengan putra keluarga Shu"

"Apa? Jiao, kau benar-benar berkelahi? Tapi tunggu dulu... Dimana orang tuamu dik?" tanyanya kepada zhuli.

"Dia akan datang sebentar lagi t-"

Cklek

"Maaf, saya terlambat"

"Suara ini?!"

"Jinling?!"

"S-sizhui?!" jinling seketika langsung terkejut ketika melihat sizhui.

"Ekhem.. Tuan-tuan?"

"Ah m-maaf nona, tetapi..apa yang terjadi?"

"Anak anda membuat masalah tuan,dia telah berkelahi"

"A-anak?!"

"Tetapi nona, anak saya tak akan berkelahi jika tidak ada yang memprovokasi nya..."

"Benar sekali paman! Tadi dia dulu yang membuat masalah ibu guru! Dia awalnya mau menampar ku, tetapi Zhuli menendangnya, kemudian dia malah menghina Zhuli karena tak memiliki ayah!"

"Tuan Shu... Bagaimana pun juga... Jika orang tua saya mengetahui hal ini juga akan memutuskan hubungan bisnis kita.. Jadi.... Saya akan memutuskan hubungan bisnis kita antara Lan dan Shu"

"T-tunggu dulu tuan Lan,t-tidak p-presdir Lan... S-saya minta maaf t-tolong jangan putuskan hubungan bisnis kita!"

"Yah.. Aku akan bertanya pada ayahku apa keputusan nya.."

"Saya permisi" jinling buru-buru meninggalkan tempat itu, bagaimanapun juga kenapa dia bisa bertemu dengan Sizhui?! Lagipula Sizhui putus dengan jingyi pasti karena disuruh oleh pamannya.

"Jiao, aku pergi" Lan Sizhui pun pergi dari sana dan mengejar jinling.

"Tunggu dulu, jinling!" kata Sizhui dengan mempercepat langkahnya.

"Sialan, aku lupa, dia kan selalu juara maraton bodoh!!!! Bagaimana mungkin aku dapat menandinginya?! Tetapi jika aku berhenti apa yang harus aku katakan kepada Sizhui?! Sizhui kan membenciku! Untuk apa mengejarku sih?!" tepat setelah dia mengatakan hal itu di dalam hatinya, tangannya telah ditarik.

Sizhui dan jinling tanpa sadar berlari hingga di depan supermarket.

"Jinling! K-kenapa kau berlari..?" tanyanya kepada jinling.

"Sizhui... Aku ingin pergi, lepaskan tanganmu..."

"Tidak jinling.... Kau sudah lama pergi, mau kemana lagi? Aku tak akan membiarkanmu pergi lagi! Kau saja pergi sekali sudah sepuluh tahun, apalagi yang kedua, apakah aku tak rindu denganku dan jingyi?"

"Aku bisa kemana pun bersama sahabatku, asal... Tidak bertemu denganmu...." jinling menolehkan kepalanya ke arah kanan, bukan karena dia marah, dia hanya ingin menutupi wajahnya yang akan menangis. Tentu saja dia rindu... Dia sangat rindu dengan pria di hadapannya ini... Dia rindu dengan sahabatnya.... Dia rindu dengan para pamannya, meskipun sikap mereka seperti itu tetapi mereka tetap memiliki hubungan dengannya, meskipun salah satu pamannya adalah anak angkat yang diasuh oleh keluarga Jiang.. Pamannya selalu membuat nya senang... Ketika ia mengingat memori nya dengan keluarga Jiang dan memori ny saat kuliah pertama para sahabatnya.. Ia selalu rindu akan hal itu kemudian menangis.

"Kau.... Sudah membuang perasaanmu?.."

"Lagipula sudah sepuluh tahun lamanya..."

"Dengan sepuluh tahun itu kau memiliki anak? Katakan jinling.. Dia anak siapa?"

"Anakmu..."

"Apa urusannya denganmu? Lagipula.. Kita sudah tak memiliki hubungan" ia menepis tangan sizhui, ia berhasil menahan tangisannya, sangat memalukan menangis di hadapan pria di depannya ini...

"Aku akan pergi, jangan ikuti aku" katanya kemudian pergi dari sana menggunakan taksi.

"Semudah itukah? Kau melupakanku jinling..?"
.
.
.
.

Ikuti terus cerita ini! Vote and Comment!

Mother? Where is Father? Where stories live. Discover now